Find Us On Social Media :

Lima Cara Remote Working & Tool Kolaborasi Ubah Budaya Kerja

By Liana Threestayanti, Minggu, 8 Agustus 2021 | 22:15 WIB

Ilustrasi kerja jarak jauh, work from home.

Penulis: Gibu Mathew, VP & GM APAC, Zoho Corp

Pergeseran ke arah kerja jarak jauh dan adopsi tool kolaborasi mengharuskan perusahaan meninjau kembali proses dan kebijakan guna memahami dan mempersiapkan perubahan budaya kerja di era pasca pandemi. 

Pada tahun 2020, rencana kelangsungan bisnis dan strategi manajemen krisis diuji. Perusahaan dalam berbagai skala bisnis,  mulai dari perusahaan multinasional hingga perusahaan kecil dan menengah di seluruh dunia, harus bertindak cepat dan menerapkan pengaturan kerja jarak jauh untuk meminimalkan gangguan dalam operasi sambil menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan.

Untuk layanan penting, seperti perawatan kesehatan dan operasional di sektor energi dan manufaktur, aktivitas operasional fisik harus dilanjutkan dengan langkah-langkah yang menjaga jarak aman. Sementara fungsi pendukung dan bisnis harus dilakukan dari jarak jauh. 

Pekerjaan jarak jauh adalah faktor penting untuk kelangsungan bisnis dan ekonomi selama pandemi. Solusi digital dan alat kolaborasi online membuat sebagian besar operasi tetap berjalan bahkan ketika mobilitas fisik dibatasi. Karyawan juga telah meningkat, dan laporan menunjukkan bahwa pekerja jarak jauh telah mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitasnya dengan bantuan alat online dan platform kolaborasi.

Untuk memastikan ketahanan bisnis, beberapa rencana contingency yang diterapkan tahun lalu akan berlanjut dan menjadi perlengkapan permanen bagi organisasi yang bergerak maju. Menurut survei Gartner CFO, 74 persen perusahaan akan mengubah setidaknya lima persen dari tenaga kerja mereka yang sebelumnya bekerja di lokasi menjadi pekerja jarak jauh secara permanen bahkan setelah pandemi usai. Jelas, sikap terhadap pekerjaan jarak jauh telah berubah secara drastis selama setahun terakhir.

Dengan pergeseran ke cara kerja hybrid dan peningkatan adopsi perangkat kolaborasi, perusahaan perlu meninjau kembali berbagai proses dan kebijakan untuk memahami dan mempersiapkan perubahan dalam budaya kerja. Tidak bisa dimungkiri bahwa perubahan ini akan berdampak pada budaya perusahaan.

Inilah lima cara perangkat/tool kolaborasi dan remote working membentuk kembali budaya tempat kerja:

1.Munculnya tempat kerja digital di cloud

Dengan data dan aplikasi yang dapat diakses melalui cloud, karyawan akan memiliki fleksibilitas untuk bekerja dari mana saja, dan nilai kantor fisik akan sebagai pusat dari semua aktivitas bisnis akan menurun. 

Dengan memanfaatkan teknologi yang didukung oleh lingkungan cloud, tim berkolaborasi, berkomunikasi, dan menjadi lebih produktif di mana pun mereka bekerja. Bagi organisasi, ini membuka peluang besar untuk mengakses kumpulan talenta global, memanfaatkan kreativitas tenaga kerja yang beragam secara budaya dan demografis agar lebih tangguh, gesit, dan dinamis.

2.Akses ke alat dan aplikasi kapan saja, di mana saja