Find Us On Social Media :

Apa Itu Natural Language Processing (NLP) dan Apa Saja Contohnya?

By Rafki Fachrizal, Rabu, 18 Agustus 2021 | 20:30 WIB

Ilustrasi Natural Language Processing (NLP)

Jika Anda bepergian ke suatu tempat di mana bahasa Inggris (atau bahasa ibu Anda) tidak umum digunakan atau dipahami, maka Anda pasti akan memanfaatkan alat terjemahan di smartphone Anda untuk berkomunikasi.

Sejauh ini alat yang paling populer adalah Google Translate, yang digunakan oleh 500 juta orang setiap hari untuk memahami lebih dari 100 bahasa dunia.

Google Translate bekerja bergantung pada NLP untuk memahami frasa atau istilah yang coba diterjemahkan oleh penggunanya, dan hal yang sama berlaku untuk semua alat terjemahan alternatif lain di luar sana.

5. Koreksi Isi Chat Otomatis

Jika Anda sering mengirim chat saat bepergian atau Anda memiliki jempol berukuran agak besar yang menyulitkan Anda untuk menekan tombol pada keyboard, maka fitur koreksi isi chat otomatis sangat membantu.

Nah, fitur koreksi isi chat otomatis ini bergantung pada teknologi NLP. Dalam hal ini, NLP mengidentifikasi kemungkinan istilah terdekat dari kata salah eja yang Anda ketik, dan secara otomatis mengubah istilah yang salah eja tersebut menjadi yang akurat.

6. Filter Pesan Spam di Email

Menurut laporan Propeller, pesan spam menyumbang 45% dari semua email yang dikirim dan sekitar 14,5 miliar email spam dikirim setiap hari.

Melihat data di atas, Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda tidak mendapatkan lebih banyak pesan Spam. Ya, itu karena layanan email saat ini, seperti Gmail dan Yahoo Mail, telah memiliki filter spam yang sangat baik yang menandai sebuah email sebagai spam, dan mencegahnya mencapai kotak masuk utama Anda.

Bagaimana cara kerja filter spam ini? Di antara faktor-faktor lain (deliverability, email domain, dan lainnya), filter ini menggunakan teknologi NLP untuk menganalisis subjek email dan konten isinya.

Dari sini, cukup mudah bagi layanan email untuk memastikan mana yang spam dan mana yang bukan — email yang berisi banyak teks dan kata-kata berhuruf besar seperti “gratis”, “promosi”, “beli sekarang”, dan lainnya, berpeluang besar menjadi spam.

7. Pemantauan Media Sosial