Find Us On Social Media :

Contoh Pemanfaatan Teknologi Artificial Intelligence di Industri FMCG

By Rafki Fachrizal, Jumat, 10 September 2021 | 19:45 WIB

Ilustrasi Industri FMCG

Transformasi digital kini menjadi hal yang tak terelakkan bagi berbagai industri di tanah air. Salah satunya, bagi industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG).

Dalam mendukung transformasi digital tersebut, mengadopsi teknologi seperti AI/Artificial Intelligence alias kecerdasan buatan merupakan salah satu langkahnya.

AI sendiri merupakan sebuah sistem komputer (mesin) yang memiliki kecerdasan layaknya manusia. Secara sederhana, AI merupakan sebuah sistem komputer yang bisa meniru cara berpikir manusia dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Menurut Accenture, pada tahun 2035, AI akan memiliki kekuatan untuk meningkatkan produktivitas bisnis sebesar 40% dan meningkatkan profitabilitas bisnis sebesar 38%.

Selain itu, berdasarkan laporan “The Manufacturer: Annual Manufacturing Report 2018”, 92% eksekutif senior di industri manufaktur juga percaya bahwa AI dan robotika akan dapat membantu meningkatkan tingkat produktivitas mereka.

Diakui secara global, bahwa pemanfaatan AI mampu mengubah model bisnis di berbagai industri menjadi lebih baik, tetapi saat ini masih cenderung tidak terdengar banyak tentang bagaimana teknologi itu dapat mengubah model bisnis di industri FMCG.

Nah, berikut ini InfoKomputer akan membahas beberapa contoh pemanfaatan AI di industri FMCG yang membantu mengubah model bisnis di industri tersebut.

1. Penempatan Produk

Memilih lokasi terbaik untuk suatu produk dipajang agar dilirik konsumen bisa menjadi tugas yang sulit. Faktor-faktor seperti apa yang akan dibeli oleh target konsumen berdasrkan demografis, kapan mereka membelinya, dan produk apa yang cocok – semua perlu dipertimbangkan untuk membuat produk diminati di pasaran.

Teknologi AI dapat membantu perusahaan FMCG melalui planogram (sebuah diagram atau model yang menunjukkan penempatan produk di rak-rak ritel untuk memaksimalkan penjualan) – program yang sangat cerdas yang dapat memberi tahu pengecer produk FMCG di mana setiap produk harus ditempatkan, berapa banyak stok yang harus dimiliki untuk produk itu, dan berapa harganya yang dipasang untuk memaksimalkan keuntungan.

2. Meningkatkan Efisiensi

Dahulu, sulit bagi perusahaan FMCG untuk mengidentifikasi area di mana efisiensi operasional diperlukan dalam rantai pasokan mereka. Untungnya, algoritme canggih sekarang dapat menganalisis seluruh lini produksi dan dengan cepat menunjukkan inefisiensi.

Misalnya, AI dapat memberi tahu perusahaan tentang tingkat pemborosan mereka, potensi penyimpangan keamanan, dan standar keamanan pangan yang perlu ditingkatkan. Dengan begitu, AI bisa menjadi seperti asisten pribadi yang efisien untuk perusahaan.