Find Us On Social Media :

Strategi yang Harus Dipersiapkan untuk Menjadi Data-Driven Company

By Fathia Yasmine, Kamis, 14 Oktober 2021 | 09:57 WIB

Ilustrasi data center perusahaan

Big data saat ini memainkan peranan besar dalam strategi bisnis perusahaan. Melalui big data, perusahaan dapat memperoleh masukan untuk menyusun rencana bisnis serta mengevaluasi strategi yang selama ini diterapkan.

Tidak hanya itu, big data juga dapat dimanfaatkan untuk menganalisis perilaku konsumen serta karakteristik mereka. Dengan demikian, produk, layanan, hingga strategi pemasaran yang dirilis tepat sasaran.

Hal itulah yang lantas membuat beberapa perusahaan memutuskan untuk menjadi data driven company.

Secara harafiah, data driven company memiliki arti sebagai perusahaan yang menggunakan data sebagai penentu segala keputusan. Artinya, untuk membuat setiap rencana bisnis, para pengambil keputusan akan bergantung sepenuhnya kepada data.

Baca Juga: Samsung Gelar Galaxy Unpacked Part 2 pada 20 Oktober, Smartphone Baru?

Menjadi data driven company memiliki berbagai macam keuntungan. Salah satunya adalah menghilangkan opini bias yang ada pada analisis data. Perusahaan pun bisa dengan mudah mengukur indikator keberhasilan suatu proyek berdasarkan data yang tersedia.

Meski demikian, bertransformasi menjadi data driven company bukanlah suatu hal yang mudah. Tidak jarang perusahaan merasa kesulitan dalam memulai langkah mereka.

Fenomena ini pun ditanggapi oleh Ketua Data Science Indonesia Alamsyah Koto Hanza. Menurutnya, terdapat lima strategi yang harus dipersiapkan perusahaan terlebih dahulu sebelum melakukan eksekusi jangka panjang.

Kelima strategi tersebut disampaikan Alamsyah dalam InfoKomputer Tech Gathering "Data-Driven Company, Kunci Memenangkan Kompetisi" yang berlangsung secara virtual, Kamis (7/10/2021). Berikut rangkumannya.

Baca Juga: Strategi Operator Telko Percepat Pemerataan Jaringan 4G/LTE di RI

  1. Mengidentifikasi tujuan bisnis

Seperti dijelaskan di atas, data berperan sebagai dasar pembuatan setiap keputusan bisnis. Namun, data tersebut bisa saja sia-sia jika perusahaan tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas sejak awal.

Agar sukses menjadi data driven company, Alamsyah menyatakan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi tujuan secara garis besar lalu merembet ke tujuan yang lebih spesifik.