Guna mengatasi problem di atas, Lindra menyarankan agar perusahaan menggunakan solusi storage dan sistem yang terintegrasi. Salah satunya adalah IBM Software Define Storage (IBM SDS).
Berbeda dari sistem pada umumnya, IBM SDS merupakan solusi terintegrasi antara storage dengan sistem yang ada di dalamnya. Untuk manajemen dan monitoring data, Lindra menyebut, IBM menyediakan IBM Spectrum Control sebagai dashboard data.
Sementara untuk mencegah downtime di waktu-waktu tertentu, IBM SDS menyediakan backup flash sebagai media pencadangan data. Dengan adanya satu kesatuan tersebut, perusahaan dapat meminimalisir downtime akibat masalah kompatibilitas.
"Ketika salah satu server atau storage offline, ada media flash sebagai bagian dari backup data. Artinya, downtime akan sangat jarang terjadi apabila menggunakan IBM SDS," lanjutnya.
Baca Juga: IBM Luncurkan Software Berbasis AI untuk Environmental Intelligence
Menariknya, IBM SDS juga mampu memfasilitasi multi platform, sebut saja teknologi cloud, server, flash, hingga tape.
Untuk proteksi data dan virtualisasi, IBM juga menghadirkan fitur IBM Spectrum, yang terdiri atas berbagai lapisan keamanan sekaligus fitur pendukung. Nantinya, teknologi ini mampu menyimpan data di berbagai lokasi.
“Banyak keunggulan lainnya yang bisa dinikmati dengan memanfaatkan solusi IBM SDS,” tambah Lindra.
Terkait efisiensi, Lindra mengungkapkan bahwa dengan IBM SDS, perusahaan tidak perlu repot menggunakan banyak vendor. Apabila perusahaan ingin menambah berbagai fitur, Multipolar Technology selaku IBM Platinum Business Partner dapat menyesuaikan konfigurasi sesuai kebutuhan perusahaan.
“Efisiensi menjadi kunci penting dalam transformasi data. Untuk itu, kehadiran solusi all in one dari IBM diharapkan dapat mendongkrak performa perusahaan sebagai data driven company,” pungkasnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang konsep dan cara kerja IBM SDS, Anda dapat menghubungi telemarketing@multipolar.com atau melalui WA di 08111868383.