Nilai yang fantastis ini belum termasuk industri furniture minimalis, kerajinan kayu, serta ukir gebyok, yang menambah keragaman produk olahan kayu dari wilayah ini.
Tangan-tangan terampil masyarakatnya menjadi keunggulan kabupaten ini, terbukti dari banyaknya industri pengolahan di Jepara.
Kerajinan perhiasan monel, tenun ikat troso, kerajinan gerabah, kerajinan kuningan, hingga mainan anak-anak, hanya beberapa dari industri pengolahan yang bisa disebut, yang sebagian juga memenuhi pasar ekspor.
Sentra-sentra industri ini tak hanya mendatangkan pendapatan dari penjualan produk, tetapi juga dapat menjadi destinasi wisata Jepara.
Ilustrasi Industri Tenun di Kabupaten Jepara
Misalnya saja Desa Troso yang terkenal karena tenun ikatnya. Di desa ini, selain dapat mencari tenun ikat dengan harga terjangkau, para wisatawan juga bisa melihat proses penenunan mulai dari pemintalan, hingga pewarna
Jepara yang terletak di pesisir juga memiliki potensi besar di bidang kuliner. Berbagai olahan hasil laut bisa menjadi santapan lezat yang mendokong sektor pariwisata.
Salah satunya Pindang Serani, sup ikan khas Jepara yang memiliki perpaduan rasa asam dan gurih yang segar. Keberadaan Pindang Serani ini begitu melegenda hingga salah satu UMKM di sana memadukannya dengan roti agar bisa dijadikan buah tangan para wisatawan.
Potensi Jepara yang besar ini akan terus dikembangkan lagi. Salah satunya lewat program smart city yang digagas oleh Kementrian Infromasi dan Teknologi.
Melalui program ini, diharapkan potensi besar Jepara bisa menjadi salah satu aspek pendorong kemajuan Jepara.
(Penulis: Rahma Yulianti)
Baca Juga: Kabupaten Ngada: Panorama Gugus Pulau yang Spektakuler di Watu Mitong
Baca Juga: Manggarai Timur: Benahi Kawasan Wisata Agar Lebih Nyaman Dikunjungi