“Kita tidak hanya mengubah infrastruktur ketika Anda bermigrasi ke AWS atau layanan cloud lainnya. Anda harus benar-benar membangun ulang aplikasi,” jelas Kenneth Chang seperti dikutip dari Simple Flying.
“Kami tidak hanya melakukan lift and shift. Kami harus melakukan replatform, rebuild, dan redevelop,” ia menambahkan.
Korean Air juga meluncurkan website baru dan aplikasi mobile tahun lalu. Informasi yang dikumpulkan keduanya memungkinkan perusahaan memperoleh data yang dapat digunakan untuk layanan yang lebih terpersonalisasi bagi pelanggan loyalnya.