Find Us On Social Media :

Mendorong Potensi Ekowisata Nusliko Park dengan Program Smart City

By Administrator, Kamis, 13 Januari 2022 | 20:45 WIB

Ekowisata Nusliko Park

Matahari bersinar terik di siang hari saat langkah kaki menyusuri jembatan kayu di area seluas 3 hektar.

Tanaman Rhizhopora atau biasa disebut mangrove atau bakau terlihat tumbuh dengan padat di kanan dan kiri jembatan kayu ini.

Sebuah gardu pandang setinggi 10 meter terlihat berdiri di antara rerimbunan hutan bakau, sebagai sarana untuk menikmati keindahan dan kealamian hutan bakau di Nusliko Park.

Nusliko Park merupakan salah satu destinasi wisata di kota Weda, Halmahera Tengah yang masih sering dikunjungi wisatawan di masa pandemi.

Setiap hari pengunjung bisa mencapai 100 orang, meskipun sebenarnya kawasan ini belum secara resmi dibuka untuk umum.

“Kita sebenarnya masih dalam proses pembangunan jadi belum buka untuk umum. Namun jika ada orang yang datang kesini dan ingin melihat-lihat, kita masih izinkan masuk, tapi tetap kita batasi jumlahnya,” ujar Ricky Nusah, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Halmahera Tengah saat menemani tim penulis Smart City menyusuri Nusliko Park.

Nusliko Park merupakan kolaborasi beberapa potensi yang dimiliki oleh Halmahera Tengah, seperti wisata alam danau, pantai, hutan mangrove, wisata ziarah, sampai tempat pemancingan. 

Itu sebabnya Nusliko Park didesain dengan berbagai fasilitas dan prasarana pendukung yang memadai seperti gardu pandang, jalan setapa, jembatan kayu, gazebo, kios kuliner berupa cafe terapung, pusat informasi hingga cottage yang nyaman bagi pengunjung jika ingin menginap.

Project Ecopark Terpadu

Nusliko Park dibangun oleh Dinas Pariwisata Halmahera Tengah, sebagai bagian dari project kawasan ecopark dan desa wisata terpadu.

Dengan konsep cafe dan cottage, terapung, Nusliko Park terus dibangun secara bertahap sejak tahun 2018. 

Saat ini, total cottage yang tersedia di Nusliko Park berjumlah 12 buah, dan masih terdapat 3 cottage tambahan yang sedang dalam proses pembangunan.

Dengan total area Nusliko Park yang mencapai 62 hektar, masih banyak ruang yang bisa dikembangkan untuk menciptakan kawasan ecopark terpadu terbaik di Halmahera Tengah.

“Ke depannya di sini akan ada olahraga air seperti paddle board dan sepeda air yang telah dianggarkan. Mungkin nanti bisa ditambah dengan kano atau kayak, tapi itu masih nanti akan dibicarakan lagi,” ujar Ricky Nusah, Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Halmahera Tengah.

Ekowisata Nusliko Park

Pariwisata sebagai Leading Sector di Halmahera Tengah

Saat ditemui di rumah dinas Bupati Halmahera Tengah, Edi Langkara mengungkapkan bahwa pariwisata adalah salah satu dari 4 leading sector di Halmahera Tengah, selain ekonomi kreatif, pertanian dan industri.

Itu sebabnya anggaran pariwisata di Halmahera Tengah setiap tahunnya berada di atas 20 miliar.

“Kita punya target, insya Allah di tahun depan kita sudah tuntaskan capaian progress investasinya sampai 100 persen. Kemudian target capaiannya juga tentunya berkaitan dengan kungjungan turis, baik regional, nasional, maupun internasional.

Edi Langkara berharap dengan adanya pintu masuk pariwisata dari Ternate dan Morotai akan bisa berdampak ke Halmahera Tengah sekaligus akan bisa menjadi kawasan penyangga dalam struktur dan sistem ekonomi di Halmahera Tengah.

Selain itu, dengan adanya program "Gerakan Menuju Smart City" di mana Halmahera Tengah menjadi salah satu kota yang mengikutinya diharapkan semakin mendorong sektor pariwisata yang ada di kabupaten tersebut, Nusliko Park misalnya.

(Penulis: Endah Kurnia Wirawati)

Baca Juga: Peran Smart City untuk Mendorong Eksistensi Taman Wisata Iman Sitinjo

Baca Juga: Langkah Desa Tewil dalam Mengembangkan Potensi Smart Economy dan Smart Environment