Find Us On Social Media :

Apa Itu Cyber Security? Apa Penyebab Cyber Security Tambah Penting?

By Cakrawala, Minggu, 23 Januari 2022 | 16:00 WIB

Ilustrasi cyber security.

Seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini, beberapa tahun terakhir istilah cyber security atau cybersecurity makin sering ditelusuri orang. Menurut Google Trends, penelusuran akan cyber security memiliki tren yang terus meningkat di dunia sejak tahun 2004. Meski beberapa bulan terakhir penulusuran tersebut menurun, secara keseluruhan trennya meningkat dan mencapai puncaknya pada September 2021. Meningkatnya penulusuran itu sedikit banyak menunjukkan bahwa cyber security saat ini bertambah penting dibandingkan sebelumnya.

Lalu apa sebenarnya definisi dari cyber security alias keamanan siber tersebut?

Menurut ISO (International Organization for Standardization), tepatnya ISO/IEC 27032; mengutip dari sejumlah sumber; cyber security atau cyberspace security adalah preservasi dari kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi di cyberspace. Adapun cyberspace merujuk pada lingkungan yang kompleks yang merupakan hasil dari interaksi antara orang, peranti lunak, dan layanan-layanan internet melalui penggunaan aneka perangkat teknologi dan berbagai koneksi jaringan; lingkungan yang tidak memiliki wujud.

Sementara, Cisco mendefinisikan cyber security sebagai praktik melindungi berbagai sistem, jaringan, dan program dari serangan-serangan digital. Adapun menurut Kaspersky, cyber security adalah suatu praktik melindungi para komputer, server, perangkat mobile, sistem elektronik, jaringan, dan data dari serangan-serangan jahat.

Jadi, bisa dibilang cyber security adalah tindakan untuk melindungi informasi di dunia maya dari aneka serangan.

Lalu apa penyebab cyber security sekarang tambah penting?

Bertambah pentingnya cyber security karena kini penggunaan komputer serta penggunaan jaringan komputer makin banyak dalam kehidupan umat manusia sehari-hari; membuat tindakan untuk melindunginya, termasuk informasi di dalamnya, dari aneka serangan makin penting berhubung serangan yang berhasil akan mengganggu perihal kehidupan tersebut. Lagi pula sejalan dengan makin lazimnya penggunaan komputer dan jaringannya, jumlah cyber attack alias serangan siber pun meningkat.

Lebih Banyak Digunakan, Lebih Banyak Diserang

Penggunaan komputer serta penggunaan jaringan komputer yang makin banyak dalam kehidupan umat manusia sehari-hari misalnya tercermin dari porsi pengguna internet di dunia. Menurut World Bank, berdasarkan data ITU (International Telecommunication Union), porsi pengguna internet di dunia adalah sekitar 49% populasi pada tahun 2017. Porsi tersebut meningkat sangat signifikan dibandingkan tahun 2000 yang hanya sekitar 6,7%.

Begitu pula halnya menurut Internet World Stats yang mengestimasikan porsi pengguna internet di dunia adalah sebesar 64,2% populasi pada kuartal pertama tahun 2021. Jumlah pengguna internet yang diperkirakan itu adalah sebanyak lebih dari 5 miliar. Bila dibandingkan tahun 2000, jumlah tersebut meningkat sekitar 1.300%.

Sementara, jumlah cyber attack yang bertumbuh contohnya terlihat dari laporan yang disampaikan para organisasi sehubungan cyber security. Menurut Trend Micro, jumlah cyber attack yang berhasil dicegahnya terhadap entitas yang dilindunginya pada tahun 2020 melebihi 62 miliar. Jumlah tersebut meningkat sekitar 20% dibandingkan sebelumnya.

Sejalan dengan itu, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) menyatakan sepanjang bulan Januari sampai Agustus tahun 2021, terdapat sekitar 888 juta cyber attack di Indonesia. Jumlah bersangkutan meningkat pesat dibandingkan tahun 2020. Pasalnya, BSSN mencatat sepanjang tahun 2020, terdapat “hanya” 495 juta cyber attack di Indonesia. Dengan kata lain, baru sampai bulan Agustus 2021 saja, jumlah cyber attack di Indonesia sudah meningkat sekitar 80% dibandingkan keseluruhan tahun 2020.

Kerugian yang Besar

Tak sekadar jumlah cyber attack yang banyak dan bertambah, kerugian yang dihasilkan cyber attack yang berhasil juga besar. Ambil contoh WannaCry yang sempat menghebohkan dunia beberapa tahun lalu, termasuk setidaknya sebagian pihak di tanah air. Menurut Kaspersky, WannaCry mengakibatkan kerugian setidaknya US$4 miliar secara global. WannaCry menginfeksi lebih dari 230.000 perangkat di 150 negara.

Sementara, khusus untuk Indonesia; mengutip Microsoft, berdasarkan studi Frost & Sullivan yang dilakukan pada tahun 2018; potensi kerugian ekonomi di Indonesia yang diakibatkan oleh cyber attack yang berhasil bisa mencapai US$34,2 miliar. Angka yang dimaksud adalah lebih dari 3% PDB Indonesia pada tahun 2018.