Find Us On Social Media :

Pasar Drone Diprediksi Terus Meningkat dalam Beberapa Tahun ke Depan

By Rafki Fachrizal, Senin, 24 Januari 2022 | 14:30 WIB

Ilustrasi Teknologi Drone

Pasar drone di dunia diprediksi akan meningkat 13-15% hingga 5 tahun ke depan. Asia sendiri menjadi wilayah yang diperkirakan mengalami peningkatan pasar cukup signifikan, di mana didominasi oleh Jepang, Cina, India, dan Asia Tenggara.

Droneii, perusahaan peneliti market drone juga memprediksi pendapatan industri drone akan mencapai $15 miliar pada tahun 2022. Hal tersebut datang dari hardware, software, dan penggunaan jasa drone itu sendiri.

Secara aplikasi, penggunaan jasa masih mendominasi karena banyak perusahaan yang masih menganggap teknologi drone sebagai hal yang baru.

Dibanding mengambil risiko yang tinggi karena kurangnya pengetahuan, maka akan masih banyak perusahaan yang menggunakan pihak ketiga atau outsource.

Selain itu, akan semakin banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di berbagai segmen, karena mengetahui tren ini akan terus berkembang sehingga bisnis drone akan menjadi sesuatu yang tak terelakkan di masa depan.

Saat ini, beberapa kegunaan utama drone sendiri adalah pemetaan dan survei serta inspeksi. Di sektor Energi, sekitar 83% drone digunakan untuk melakukan inspeksi.

Sedangkan di industri lain, drone banyak digunakan untuk inspeksi adalah Real Estate, Rental & Leasing, dan Industrial Plant (67%).

Di sektor konstruksi, drone paling banyak (80%) digunakan untuk pemetaan dan survei. Hal ini juga terjadi di industri lain seperti Pertanian (59%), Pertambangan, Penggalian, dan Ekstraksi Minyak & Gas (55%), serta beberapa industri lainnya, meskipun aplikasi ini lebih pada praktiknya lebih beragam.

Aplikasi drone besar ketiga dalam industri adalah fotografi dan pembuatan film, yang sangat akrab dengan banyak orang di luar penggunaan industri.

Aplikasi ini mewakili 74% penggunaan drone di industri Informasi serta 60% penggunaannya dalam Seni, Hiburan, dan Rekreasi.

Ryan Fadhilah Hadi selaku Deputy Director International Business – Asia Pacific Region Terra Drone Corporation, mengungkapkan, “Ekosistem global juga berkembang, dari hanya ratusan perusahaan drone pada tahun 2016 menjadi ribuan pada tahun 2020, dan sekarang jumlahnya pasti akan lebih banyak. Tidak hanya jumlah perusahaan yang tumbuh tetapi juga segmen industri baru mulai banyak diperkenalkan seperti: pengembang software untuk perencanaan misi, pengembang platform manajemen operasi drone, pengembang platform pemrosesan data, produsen drone logistik dan transportasi, dan lain-lain.”

Dari segi peraturan & operasi, ID untuk pengoperasian jarak jauh akan menjadi standar baru. Banyak negara akan belajar dari penerapannya di wilayah AS. Izin BVLOS akan lebih mudah didapat karena kerangka penilaian risiko semakin matang.

Nantinya, kita akan melihat banyak uji coba UTM di banyak negara, tidak terbatas di AS dan Eropa, tetapi juga beberapa negara di Asia & Amerika Latin.

Selain itu akan lebih banyak perusahaan akan menerima sertifikat kelaikan udara khusus mereka untuk pengujian penerbangan.

Adopsi di sektor industri dan profesional juga akan meningkat seiring kebutuhan sinematik oleh pembuat film di seluruh dunia.

Pertunjukan cahaya drone akan mendapat perhatian lebih terutama untuk acara olahraga besar. Drone otonomi level 5 (drone-in-a-box) akan lebih diadaptasi oleh banyak perusahaan untuk memudahkan operasi jarak jauh.

Prediksi Drone untuk Industri di Indonesia

Tidak hanya terjadi dalam skala global, pertumbuhan pasar drone juga akan terjadi di Indonesia. Semakin banyak perusahaan yang terlibat sebagai bagian dari ekosistem sebagai penyedia layanan, produsen hardware, pengembang software, atau integrator sistem.

Ada juga beberapa perusahaan yang mencoba mengembangkan pengontrol penerbangan sendiri, mencoba menjadi Original Equipment Manufacturer (OEM) & pemasok komponen.

Dari sisi regulasi, akan ada beberapa perubahan dalam proses mendapatkan izin yang diperlukan untuk mengoperasikan drone secara legal di Indonesia.

Prosesnya jauh lebih jelas dari sebelumnya, namun ada prasyarat baru yang harus diperoleh sebelum melalui aplikasi.

Melalui SIDOPI, pilot cukup mendaftar untuk mendapatkan lisensi pilot jarak jauh seperti yang dipersyaratkan oleh CASR Part 107 untuk mengoperasikan drone secara komersial.

Ini adalah terobosan nyata yang diperkenalkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk merangkul industri yang sedang berkembang pesat.

Dari sisi pemanfaatan di industri, nantinya akan lebih banyak penerbangan uji coba yang akan terjadi pada tahun 2022 serta membuka lanskap drone untuk digunakan dalam logistik dan transportasi di Indonesia.

Bagi industri yang sudah cukup lama menggunakan drone seperti konstruksi, migas, dan tambang akan banyak operasi baru karena semakin banyak sensor yang lebih mudah jika menggunakan wahana drone.

Selain itu semakin banyak lembaga pemerintah yang membuka pintu bagi teknologi drone ini seperti di sektor pertanian yang mulai menggunakan drone untuk kebutuhan penyemprotan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga sudah mengakui drone sebagai salah satu alat penting dalam konteks tanggap bencana.

Semakin banyak aplikasi-aplikasi yang diadaptasi untuk membantu pemerintah mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang penanggulangan bencana serta risiko untuk mitigasi bencana. Ini akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang.

Di sektor utilitas dan energi seperti PLN dan anak perusahaannya juga telah memiliki beberapa pengalaman dalam menerapkan drone untuk bisnis mereka dan ini akan terus terjadi di tahun-tahun ke depan, khususnya untuk survei dan inspeksi saluran listrik, integritas aset pembangkit listrik dan fasilitas hingga perencanaan rute transmisi.

Industri petrokimia menjadi industri terbaru yang mengadopsi drone sebagai salah satu alat industri yang akan digunakan. Aplikasinya meliputi pemeriksaan tangki, inspeksi struktur vertikal, dan inspeksi kebocoran serta polusi gas.

Terakhir di sektor logistik, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sudah menginisiasi kajian tentang pemanfaatan drone untuk keperluan logistik di wilayah Indonesia bagian timur, terutama yang rawan bencana dan memiliki keterbatasan akses. Ini akan berlanjut dengan banyak studi & uji coba untuk memperkuat konsep.

“Drone akan mengambil lebih banyak peran, membawa lebih banyak nilai & manfaat bagi industri & publik, dan akan terus berkembang sepanjang tahun,” jelas Michael Wishnu Wardana, Managing Director Terra Drone Indonesia.

Baca Juga: Apa saja Manfaat dan Penggunaan Drone Populer pada Masa kini?