Find Us On Social Media :

9 Talenta Muda Ini Berdayakan Bangsa dengan UAV Berteknologi Microsoft

By Rafki Fachrizal, Jumat, 28 Januari 2022 | 17:30 WIB

Para mahasiswa/i Universitas Indonesia (UI) yang berhasil merancang Unmanned Aerial Vehicle (UAV) berteknologi Microsoft.

Di antara 250+ tim terdaftar yang mengikuti kompetisi, tim AUAV UI menjadi salah satu dari 50 tim yang berhasil melaju ke babak final dan pergi ke Turki.

Kerja keras dan cerdas di balik UAV

Dalam mengembangkan UAV, terdapat beberapa area yang perlu dipertimbangkan – mulai dari desain, manufaktur, kelistrikan, hingga pemrograman. Untuk mengintegrasikan semua ini ke dalam satu pesawat, tim melakukan banyak percobaan.

Hal tersebut adalah sebuah perjalanan yang panjang, tetapi mereka senang setiap kali berhasil menemukan masalah dan menyelesaikannya. Dan teknologi adalah apa yang membantu mereka untuk memecahkan tantangan.

Dalam mempersiapkan proses pembuatan pesawat, tim menggunakan Microsoft Excel. “Sifat universal Excel sangat membantu kami untuk dengan mudah menghitung dan membandingkan berbagai parameter desain, seperti pilihan bahan dan teknik pembuatan. Oleh karena itu, kami dapat mempersempit pilihan kami dan memilih bahan serta teknik yang paling cocok untuk membuat kendaraan yang ringan tanpa mengurangi kecepatan,” ujar Penanggungjawab Mekanik, Muhammad Luqman Sugiyono.

Selain bagian mekanis kendaraan, tim juga harus membuat perangkat lunak yang memungkinkan pesawat terbang secara mandiri. Untuk mendukung seluruh pemrograman yang harus dilakukan tim, mereka mengandalkan Microsoft Azure, layanan komputasi awan Microsoft.

"Kami mengetahui tentang potensi yang dapat dibawa Azure ke program UAV kami sekitar tiga minggu sebelum penerbangan kami ke Turki, dan itu sangat membantu kami. Ini menjawab kebutuhan kami untuk melakukan pembacaan data secara real time tanpa gangguan dari jarak jauh, memprediksi posisi sampainya kargo secara real time, dan menyimpan data uji coba penerbangan untuk dianalisis dari jarak jauh. Semuanya, bahkan hingga visualisasi data, dilakukan di cloud dengan Azure. Hal ini membuat analisis data kami tidak merepotkan,” kata Daniel Simatupang, Ketua Bagian Electrical & Programming.

Dengan semua kerja kolaboratif yang harus dilakukan tim AUAV UI, mereka juga memanfaatkan GitHub, platform berbasis web untuk pengembangan dan kontrol versi perangkat lunak.

Dalam istilah yang lebih sederhana, GitHub adalah platform yang dirancang bagi developer untuk membangun dan mengedit perangkat lunak secara kolaboratif, dan dengan mudah menggabungkan update mereka ke proyek utama.

“GitHub memungkinkan kami untuk menyimpan kode kami di repositori, jadi kami tidak perlu membawa USB flash drive atau penyimpanan eksternal lainnya. Ini juga memudahkan kami untuk melacak perubahan versi. Semua versi pembaruan tersimpan di GitHub, jadi sangat nyaman untuk kembali ke versi perangkat lunak yang lebih lama saat diperlukan. Hal ini semakin relevan ketika kami perlu melakukan perombakan besar-besaran pada program kami karena beberapa masalah yang kami alami selama kompetisi,” Muhammad Rizky Millennianno, Anggota Bagian Electrical & Programming menjelaskan.

Kompetisi, hasil tak terprediksi, dan mimpi besar

Karena pandemi, tim AUAV UI harus pergi ke Turki tanpa pembimbing akademis. Mereka perlu membatasi jumlah orang yang terbang.