Find Us On Social Media :

9 Talenta Muda Ini Berdayakan Bangsa dengan UAV Berteknologi Microsoft

By Rafki Fachrizal, Jumat, 28 Januari 2022 | 17:30 WIB

Para mahasiswa/i Universitas Indonesia (UI) yang berhasil merancang Unmanned Aerial Vehicle (UAV) berteknologi Microsoft.

“Saat pertama kali mendarat, perasaan kami campur aduk. Di satu sisi kami sangat bangga bisa sampai ke babak final. Namun di sisi lain, kami sangat gugup karena tidak ada pembimbing akademis yang menemani kami. Meski kami masih bisa chat dan telpon, ada perbedaan waktu cukup lama, jadi kami tidak bisa sering-sering menghubungi mereka. Untungnya semua anggota tim saling mendukung. Kami juga sempat bertemu dengan KJRI, tim Indonesia lainnya, dan Persatuan Pelajar Indonesia di Bursa. Jadi, kegugupan kami sedikit berkurang,” kata Anindya Samiya Artanti, PIC Managerial.

Di Turki, dua misi telah menunggu mereka: menerbangkan UAV berdasarkan rute dan menurunkan muatan ke lokasi yang telah ditentukan secara akurat. Setiap tim diberikan 6 kali uji terbang, satu kali per hari, untuk menyelesaikan dua misi.

Tim AUAV UI sempat melakukan evaluasi besar-besaran pada perangkat lunak dan pesawat di area kompetisi, namun kerja keras itu terbayarkan.

Mereka menempati peringkat 9 di antara lebih dari 150 tim yang bersaing di Kategori Sayap Tetap. Mereka juga menjadi satu-satunya tim dari luar Turki yang berhasil masuk sepuluh besar!

Daniel berkata, “Kami tidak menyangka akan pencapaian tersebut. Kami bangga dengan hasil ini dan belajar banyak hal baru yang dapat membantu kami dalam mengembangkan UAV yang lebih mumpuni lagi. Misalnya, kami perlu memperhatikan tidak hanya UAV itu sendiri, tetapi juga faktor eksternal lainnya, seperti cuaca. Karena penerbangan sangat bergantung pada cuaca, kami harus dapat menyimulasikan skenario yang berbeda tentang bagaimana cuaca dapat memengaruhi penerbangan kami dengan Azure, sehingga UAV dapat terbang dalam situasi yang berbeda.”

“Berpartisipasi dalam kompetisi ini memberi kami banyak pelajaran dan pengalaman. Dalam hal kemampuan mekanis, masih banyak yang harus kami tingkatkan, baik itu tentang pemrograman ataupun pembuatan fisik kendaraan. Namun selain hal teknis, kami juga bertemu dengan banyak tim inspiratif dari negara lain yang terbuka untuk bertukar pikiran dengan kami. Ada orang-orang yang mungkin terbatas dalam sumber daya, tetapi mampu menunjukkan semangat seorang engineer yang tangguh. Engineer seperti itulah yang kami cita-citakan,” tambah Anindya.

Seperti pepatah lama, kita tidak bisa terus melakukan hal yang sama, dengan cara yang sama, dan mengharapkan hasil yang berbeda.

Dengan kelincahan, rasa ingin tahu, dan kreativitas, tim AUAV UI berhasil menunjukkan potensi besar dari talenta muda Indonesia dan menjadi inspirasi bagi orang lain untuk menciptakan hal besar berikutnya, apa pun minat mereka.

Baca Juga: Microsoft Gelontorkan Rp986 Triliun untuk Akuisisi Activison Blizzard