Pernyataan IF dapat memiliki dua hasil. Hasil pertama jika perbandingan kita Benar dan hasil kedua jika perbandingan Salah. Sintaks dari rumus ini adalah:
=IF(logical_test, value_if_true, [value_if_false])
Rumus IF ini terdiri dari satu IF dengan satu logical_test dan memiliki dua kondisi yaitu kondisi 1 (value if TRUE) dan kondisi 2 (value if FALSE).
Rumus ini mengandung tiga argumen:
- Logical_test yaitu kondisi yang akan diuji dan dievaluasi sebagai TRUE atau FALSE
- Value_IF_true adalah nilai yang dihasilkan bila sesuai dengan argumen logical test atau dengan kata lain kondisi terpenuhi.
- Value_IF_false adalah nilai yang dihasilkan jika tidak sesuai dengan argumen logical test, atau dengan kata lain nilai bila kondisi tidak terpenuhi.
Bagaimana contoh penggunaan rumus ini? Misalnya, kita akan mengevaluasi dan menentukan apakah siswa harus mengulang atau tidak berdasarkan passing score. Kita tentukan passing score-nya adalah minimum 70. Maka rumus IF yang bisa kita gunakan adalah:
=IF(B2>=70, "Tidak mengulang", "Mengulang")
Jika rumus di atas dibaca, bila nilai di kolom B2 lebih tinggi atau sama dengan 70, maka hasilnya adalah “Tidak mengulang”. Sebaliknya, jika tidak sesuai maka hasilnya “Mengulang”.
3. Fungsi SUMIF
Rumus ini merupakan gabungan antara rumus SUM dan IF. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, SUM adalah fungsi penjumlahan dan IF dipakai untuk menentukan True dan False.
Jadi SUMIF juga digunakan untuk menjumlahkan tapi dengan kriteria tertentu. Misalnya, kita ingin melakukan penjumlahan tapi hanya untuk nilai-nilai yang lebih besar dari 10. Contoh lain adala menghitung penjualan produk tertentu untuk kawasan tertentu.
Rumus SUMIF ditulis seperti ini
=SUMIF(range, criteria, [sum_range])