Dua belas pengusaha perempuan di Asia Tenggara berhasil meraih Lazada Forward Women Awards 2022. Ingin sukses seperti mereka? Simak tujuh kiat mereka dalam mengembangkan bisnis online.
E-commerce menawarkan peluang besar kepada para pengusaha untuk mengembangkan bisnis secara online. Namun dunia e-commerce mungkin “menakutkan” bagi calon pengusaha atau terasa asing bagi para penjual offline, pemilik toko fisik yang belum pernah berjualan secara online. Tak terkecuali para perempuan yang ingin memulai atau mengembangkan bisnisnya di platform e-commerce.
Para pengusaha perempuan pemenang Lazada Forward Women Awards 2022 membagikan kiat-kiat yang mereka terapkan dalam mengembangkan bisnis di platform e-commerce Lazada.
1. Gunakan media sosial untuk membangun basis pelanggan dan mendorong kunjungan ke toko daring
Melalui media sosial, sebuah brand berpotensi menjangkau hingga jutaan pelanggan. Di saat yang sama, media sosial juga dapat membantu brand membangun basis pengikut setia. Kunci keberhasilan di media sosial adalah menjadikannya sebagai pendorong kunjungan ke toko daring dengan menyampaikan konten yang menarik dan melibatkan pelanggan.
Strategi ini membawa Manasawee Suangkaew, pemilih toko fesyen Loonnystore di Thailand, meraiih kesuksesan di e-commerce. Ia memanfaatkan platform media sosial untuk memperlihatkan produk-produknya, tren fesyen dan gaya-gaya selebritas terkini. Ia mengubah pengguna media sosial yang penasaran dengan tren fesyen terbaru menjadi pembeli perdana, dan mendorong pengikut setia media sosialnya menjadi pelanggan tetap. Bagi Manasawee, media sosial adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kesuksesannya. Media sosial juga bisa menjadi media iklan gratis ketika para pembeli berbagi cerita soal belanjaannya.
2. Manfaatkan live streaming untuk mengedukasi konsumen mengenai produk
Pengguna internet telah terbiasa menonton tayangan live streaming di platform e-commerce. Untuk penjual, live streaming dapat menjadi sebuah alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau penonton secara instan. Hanya dalam beberapa menit, melalui live streaming, penjual dapat menarik perhatian penonton dengan memberikan informasi yang menarik dan menghibur mengenai brand dan produknya.
Salah satu yang bisa dicontoh adalah Pattiya Thanasrivanitchai, pemilik Happi Cup di Thailand. Memanfaatkan sesi live streaming, ia tidak hanya memperlihatkan produk-produk cawan menstruasinya, tetapi juga berdiskusi mengenai kesehatan perempuan dengan para pelanggannya.
Sementara bagi Farica Edgina Yosafat, pemilik Berry Baby di Lazada Indonesia, live streaming merupakan sebuah kanal yang penting untuk mengedukasi dan menginformasikan pelanggan mengenai produk-produk ibu dan anaknya.
3. Cepat merespons tren ritel untuk mendorong penjualan
Dalam e-commerce, bisnis yang dapat mengidentifikasi peluang, beradaptasi, dan memanfaatkan tren konsumen akan mampu mendiversifikasi dan meningkatkan pendapatan penjualan, sekaligus pengalaman pelanggan mereka.