Find Us On Social Media :

Tujuh Kiat Sukses Kembangkan Bisnis Online a la Juara Lazada

By Liana Threestayanti, Senin, 21 Maret 2022 | 21:00 WIB

Dua belas pengusaha perempuan Asia Tenggara pemenang Lazada Forward Women Awards 2022.

Dua belas pengusaha perempuan di Asia Tenggara berhasil meraih Lazada Forward Women Awards 2022. Ingin sukses seperti mereka? Simak tujuh kiat mereka dalam mengembangkan bisnis online.

E-commerce menawarkan peluang besar kepada para pengusaha untuk mengembangkan bisnis secara online. Namun dunia e-commerce mungkin “menakutkan” bagi calon pengusaha atau terasa asing bagi para penjual offline, pemilik toko fisik yang belum pernah berjualan secara online. Tak terkecuali para perempuan yang ingin memulai atau mengembangkan bisnisnya di platform e-commerce. 

Para pengusaha perempuan pemenang Lazada Forward Women Awards 2022  membagikan kiat-kiat yang mereka terapkan dalam mengembangkan bisnis di platform e-commerce Lazada.    

1. Gunakan media sosial untuk membangun basis pelanggan dan mendorong kunjungan ke toko daring     

Melalui media sosial, sebuah brand berpotensi menjangkau hingga jutaan pelanggan. Di saat yang sama, media sosial juga dapat membantu brand membangun basis pengikut setia. Kunci keberhasilan di media sosial adalah menjadikannya sebagai pendorong kunjungan ke toko daring dengan menyampaikan konten yang menarik dan melibatkan pelanggan.

Strategi ini membawa Manasawee Suangkaew, pemilih toko fesyen Loonnystore di Thailand, meraiih kesuksesan di e-commerce. Ia memanfaatkan platform media sosial untuk memperlihatkan produk-produknya, tren fesyen dan gaya-gaya selebritas terkini. Ia mengubah pengguna media sosial yang penasaran dengan tren fesyen terbaru menjadi pembeli perdana, dan mendorong pengikut setia media sosialnya menjadi pelanggan tetap. Bagi Manasawee, media sosial adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kesuksesannya. Media sosial juga bisa menjadi media iklan gratis ketika para pembeli berbagi cerita soal belanjaannya.

2. Manfaatkan live streaming untuk mengedukasi konsumen mengenai produk

Pengguna internet telah terbiasa menonton tayangan live streaming di platform e-commerce. Untuk penjual, live streaming dapat menjadi sebuah alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau penonton secara instan. Hanya dalam beberapa menit, melalui live streaming, penjual dapat menarik perhatian penonton dengan memberikan informasi yang menarik dan menghibur mengenai brand dan produknya.

Salah satu yang bisa dicontoh adalah Pattiya Thanasrivanitchai, pemilik Happi Cup di  Thailand. Memanfaatkan sesi live streaming, ia tidak hanya memperlihatkan produk-produk cawan menstruasinya, tetapi juga berdiskusi mengenai kesehatan perempuan dengan para pelanggannya. 

Sementara bagi Farica Edgina Yosafat, pemilik Berry Baby di Lazada Indonesia, live streaming merupakan sebuah kanal yang penting untuk mengedukasi dan menginformasikan pelanggan  mengenai produk-produk ibu dan anaknya.      

3. Cepat merespons tren ritel untuk mendorong penjualan

Dalam e-commerce, bisnis yang dapat mengidentifikasi peluang, beradaptasi, dan memanfaatkan tren konsumen akan mampu mendiversifikasi dan meningkatkan pendapatan penjualan, sekaligus pengalaman pelanggan mereka. 

Dengan terus mengetahui tren ritel terkini dan tetap berpikiran terbuka dalam mencoba pendekatan dan tren yang baru dapat membantu mengembangkan bisnis di platform e-commerce. 

Nadjani, sebuah merek fesyen yang dibangun oleh Nadya Amatullah di Indonesia, mengubah lini produksi mereka untuk memproduksi masker kain yang bisa digunakan kembali, celemek dan perlengkapan berkebun untuk pelanggan yang tinggal di rumah selama pandemi. 

Selain itu, Nadya juga berkolaborasi dengan influencer dan Lazada untuk mendorong penjualan, salah satunya dengan berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week. Di ajang ini Nadjani mendesain khusus dan hanya menjual desain itu di Lazada. “Alhamdulillah, strategi ini membuat penjualan kami langsung naik," jelas Nadya.

Sama seperti Nadya, Nguyễn Thị Kim Oanh, pemilik 1994food di Vietnam, menyadari adanya peningkatan ketertarikan akan produk kesehatan di tengah pandemi. Ia dengan cepat memanfaatkan tren ini dan mulai mengimpor produk-produk makanan sehat dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Ia juga mengubah produksi pabriknya untuk menghasilkan biskuit diet biscotti – yang kini menjadi penjualan terbaiknya.

4. Manfaatkan kampanye mega untuk mendorong penjualan 

Kampanye mega seperti 11.11 dan 12.12 adalah periode waktu yang penting di dunia e-commerce. Kampanye mega diciptakan untuk mendorong penjualan, meningkatkan pendapatan bagi pengusaha, dan menawarkan akses bagi pelanggan terhadap banyak penawaran dan produk. 

Sebagai informasi, lebih dari 800.000 brand dan penjual berpartisipasi dalam Festival Belanja 11.11 Lazada tahun lalu atau meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Salah satu pengusaha yang memanfaatkan kampanye mega untuk meningkatkan penjualannya adalah Liang Wee Ling, pemilik dari 8miles, sebuah toko perlengkapan ibu dan anak. Wee Ling mengakui bahwa kampanye mega angka kembar (9.9, 10.10, 11.11, 12.12) sangat berpengaruh pada pertumbuhan bisnisnya yang cepat. Kampanye mega membantu mendorong penjualan dan memperluas basis pelanggannya.

5. Mengintegrasikan pengalaman brand di kanal luring dan daring

Penting untuk memastikan pengalaman brand tetap sama di seluruh touchpoint dalam perjalanan pelanggan, karena ini yang mendorong ingatan dan loyalitas akan sebuah brand.

Pauline Ng, salah satu pendiri Porcelain, spa wajah mewah dari Singapura, beralih platform ke medium digital dan menghadirkan rangkaian lengkap produk perawatan kulitnya secara daring ketika pandemi melanda. 

Ia fokus memberikan pengalaman layanan pelanggan yang terbaik dan serupa dengan pengalaman pelanggan di toko fisiknya, mempertahankan tampilan, rasa, dan kedekatan yang sama seperti yang brand-nya selalu tawarkan. Hasilnya, ia bisa mempertahankan basis pelanggan setianya seraya menarik pelanggan baru melalui saluran daring. 

Strategi yang sama juga diadopsi oleh Elyse Janina P. Juan di Filipina, yang merupakan pemilik generasi kelima dari Papemelroti yang menjual kado, alat tulis, kerajinan dan barang-barang dekorasi rumah buatan lokal yang orisinal dan ramah lingkungan di lebih dari dua puluh toko fisik. 

Elyse memastikan toko daringnya memiliki tampilan dan rasa seperti gerai fisiknya, sehingga pelanggan dengan segera mengenali brand-nya dan tahu bahwa mereka melakukan pembelian dari penjual yang terpercaya. 

6. Mengambil keputusan berdasarkan data dari analisis pada dasbor penjual

Data merupakan bagian penting dari sebuah bisnis, sebagai kunci untuk mengetahui apa yang berhasil, dan apa yang tidak. Dengan menggunakan insights dan indikator kesuksesan berbasis data, penjual dapat memahami perilaku pembelian dari pelanggan dengan lebih baik, sehingga bisa mengambil keputusan yang mampu mendorong lebih banyak penjualan. 

Dua penjual dari Malaysia dan Vietnam mengakui bahwa keberhasilan mereka di e-commerce didorong penggunaan data. Nurul Izzan Zamzuri, pemilik Niz-Craft di Malaysia yang menjual benang, melengkapi dirinya dengan pemahaman mendalam mengenai perilaku pencarian dan pembelian benang dari pelanggannya, sehingga ia dapat menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya. 

Đoàn Trần Thùy Linh, pemilik Light Coffee di Vietnam, juga menggunakan perangkat data untuk memahami pelanggannya, membuatnya dapat mengantisipasi permintaan dan memperkenalkan rasa, produk, dan pilihan ukuran baru yang dicari oleh pelanggan yang berbeda.

7. Bereksperimen dengan voucher, diskon, dan gratis ongkir untuk mendorong konversi

Pelanggan di Asia Tenggara menyukai diskon. Oleh karena itu, menawarkan banyak diskon kepada pelanggan akan sangat membantu membangun loyalitas dalam jangka panjang. Voucher, diskon, dan gratis ongkos kirim (ongkir) merupakan beberapa cara yang dapat digunakan penjual untuk mempertahankan pelanggan serta menarik pelanggan baru. 

Kong Wai Then, pemilik dari Big Care Mart di Malaysia, mencoba menggabungkan voucher dan gratis ongkir untuk mendorong pembelian pelanggan dan belanjaan yang lebih banyak ketika mereka berbelanja di toko daringnya untuk produk-produk farmasi. 

Strategi ini juga diikuti oleh Monalisa Gao di Filipina, pemilik Lucky HR, yang menjual produk elektronik untuk konsumen. Beranda toko daringnya dipenuhi dengan spanduk diskon dan penawaran spesial, khususnya untuk produk-produk baru. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu penjual terbaik di kategorinya.