Sribu juga memberikan jaminan money back guarantee bila klien tidak puas dengan hasil kerja freelancer.
Saat ini, lebih dari 15.000 pelaku UMKM dan korporasi telah menggunakan jasa Sribu. Klien Sribu tidak hanya lokal namun juga dari luar negeri / perusahaan multinasional, antara lain Telkomsel, Pertamina, Bayu Buana, Tropicana Slim, DHL, Baidu dan SurveyMonkey.
“Kami melihat perkembangan yang sangat baik di bidang freelancing ini. Pelaku usaha sudah semakin terbuka dengan konsep freelance. Begitu juga para tenaga kerja semakin melihat freelancing sebagai pekerjaan yang berprospek cerah. Di masa pandemi bahkan kami melihat bertumbuhnya jumlah calon freelancer yang mendaftar di Sribu. Artinya, pekerjaan freelance semakin dilirik dan dapat menjadi langkah awal dalam memupuk jiwa kewirausahaan,” papar Ryan.
Sedangkan Dari sisi pelaku usaha, Sribu melihat masa pandemi menjadi momentum yang mendorong mereka untuk memaksimalkan platform digital secara tepat dan efektif untuk kebutuhan pemasaran dan penjualan.
“Semakin banyak klien yang datang kepada kami untuk solusi pemasaran digital yang terintegrasi dari hulu ke hilir, dari strategi sampai eksekusi. Kami yakin ke depannya ekosistem freelancing akan terbangun dengan sangat baik di Indonesia dan Sribu akan terus mempromosikan para freelancer Indonesia terutama di bidang branding & pemasaran digital,” pungkas Ryan.
Baca Juga: Startup Fintech Akulaku Dapat Suntikan Dana US$10 Juta dari Lend East