Seiring berkembangnya ekonomi digital di Indonesia, PT Venteny Fortuna International (Venteny) mengamati adanya sejumlah kompetensi baru di masa depan yang penting untuk diketahui oleh para pekerja. Inilah tiga di antaranya.
Ekonomi digital di Indonesia terus berkembang. Hal itu setidaknya terlihat dari jumlah tenaga kerja yang menopang industri ini di tahun 2021 yang tercatat mencapai 1,2 juta pekerja.
Perusahaan teknologi pencipta inovasi employee super-app, Ventenymeyakini permintaan pasar tenaga kerja di bidang ini akan semakin meningkat, dibarengi dengan kompetensi baru yang dianggap relevan dengan kebutuhan industri.
Menurut Group Chief Operating Officer, Venteny, Damar Raditya, karyawan perlu memperbarui kompetensi nonteknis atau soft skill yang bersinergi dengan budaya kerja dan perkembangan teknologi modern. “Sebab, latar belakang pendidikan tidak lagi menjadi satu-satunya kriteria penilaian utama di mata perusahaan,” ujar Damar Raditya.
Tiga Kompetensi Penting
Menurut Venteny, setidaknya ada tiga kompetensi penting di masa depan, yaitu ketahanan diri dan kemampuan mengelola stress (resilience and stress tolerance), memecahkan masalah kompleks (complex problem solving), dan dan pembelajaran aktif (active learning). Ini penjelasannya.
1.Resilience and Stress Tolerance
Kemampuan mengelola stres dan bangkit dari situasi sulit adalah kedua kemampuan yang berkaitan serta memiliki dampak cukup signifikan dalam menjawab tantangan kerja di sektor digital.
Setiap orang memiliki tingkat sensitivitas terhadap stres yang berbeda. Hal tersebut harus menjadi pertimbangan bagi employer ketika memberikan tanggung jawab kepada calon karyawannya agar mereka tidak terbebani secara mental ketika bekerja. Selain berdampak terhadap kesehatan, beban mental ini juga akan memengaruhi tingkat produktivitas karyawan.
2.Complex problem solving
Kemampuan memecahkan masalah yang kompleks adalah serangkaian proses yang melibatkan unsur kognitif, emosional, dan motivasi seseorang. Layanan atau jasa di sektor digital membutuhkan keterampilan dan strategi yang tinggi, berbeda dari permasalahan yang berasal dari rutinitas atau sistem yang sudah teratur. Apalagi terkait dengan dunia digital yang setiap permasalahannya sangat kompleks, dan melibatkan kepentingan banyak orang.
3.Active Learning