Find Us On Social Media :

Tiga Hal yang Harus Dipertimbangkan UKM untuk Melindungi Data

By Wisnu Nugroho, Senin, 20 Juni 2022 | 08:05 WIB

Tiga tips untuk UKM dalam melindungi data

Usaha Kecil dan Menengah atau UKM adalah pilar terpenting dalam perekonomian di dunia, termasuk di Indonesia. Namun demikian, saat ini UKM telah menjadi target utama yang rentan akan serangan siber.

Menurut Wall Street Journal, perusahaan dengan pendapatan tahunan kurang dari US$10 juta (sekitar 147 juta rupiah) cenderung kurang siap menghadapi serangan siber. Fireeye juga melaporkan bahwa 77% dari semua kejahatan dunia maya menargetkan usaha kecil, dan hanya 42% pemilik usaha yang peduli dengan keamanan siber. 

Hal ini menunjukkan, sebagian besar UKM tidak memiliki kesiapan untuk bertahan dari ancaman serangan siber yang semakin meningkat.

Tantangan Perlindungan Data di UKM

Menurut WSJ, kebanyakan UKM tidak tahu kapan mereka menjadi korban serangan siber karena alasan mendasar: pelaku UKM tidak memiliki alat untuk mengidentifikasi terjadinya serangan. Serangan baru disadari ketika sudah menjalar, seperti masuknya ransomware yang mengenkripsi file di seluruh jaringan.

Tantangan lainnya adalah data yang tersebar di berbagai lokasi penyimpanan serta redundansi data. Apalagi saat ini, ketika banyak perusahaan mengadopsi kebijakan kerja jarak jauh (remote work). Meskipun model kerja ini dapat meningkatkan produktivitas, data kantor semakin tersebar di seluruh server, mesin virtual, komputer pribadi, dan bahkan aplikasi cloud/SaaS seperti Google Workspace dan Microsoft 365. 

Untuk mengamankan data yang tersebar tersebut, pelaku UKM seharusnya memiliki sistem backup data untuk semua perangkat dan platform tersebut. Akan tetapi, prakteknya memang tidak mudah. 

Salah satu tantangan adalah memastikan kompatibilitas. Jangan sampai sistem backup hanya kompatibel dengan perangkat tertentu, yang memunculkan masalah baru berupa biaya lisensi yang mahal dan harus membeli hardware dan software terpisah.

Cara Melindungi Data

Berdasarkan tantangan tersebut, perusahaan UKM membutuhkan solusi alternatif untuk melindungi data mereka. Solusi ini harus dapat memusatkan perlindungan data di seluruh platform, mendukung pencadangan multi-versi, serta memiliki sistem pemulihan yang fleksibel.

Ada tiga faktor penting yang perlu diperhatikan untuk mencapai hal tersebut.

Sistem backup harus cerdas agar mengurangi kompleksitas tim admin