Sementara itu, Kepala UPTD Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Jawa Barat, Budi Hermawan juga mengapresiasi AWS Indonesia dan Yayasan Sagaistas yang telah memfasilitasi para siswa dan pramuka penyandang disabilitas sehingga mereka memiliki keterampilan yang sama dengan anak-anak pada umumnya dalam hal kecakapan digital.
“Terkadang, kita menafikkan potensi yang dimiliki oleh anak-anak disabilitas. Untunglah, dengan dukungan Sagasitas dan AWS Indonesia ternyata mereka juga bisa memiliki keterampilan digital, termasuk cloud computing. Melalui kompetisi ini, ternyata anak-anak disabilitas ini mampu menciptakan atau melahirkan kreasi-kreasi yang luar biasa,”ujar Budi Hermawan.
Kompetisi AWS C4 ini diikuti oleh 28 tim yang terdiri dari siswa dari sekolah luar biasa dan pramuka berkebutuhan khusus dari Jawa Barat. Dan ada 15 penghargaan yang diberikan kepada para juara, di antaranya penghargaan kategori Best Effort, Best Design, Best Team Presentator, dan juara umum.
Juara satu dalam kompetisi ini diraih oleh Muhammad Muqit Gupay dan Sahrul Arifin yang karyanya berupa desain website Keetchen Space yang terkoneksi langsung ke platform penjualan online. Desain website usaha kuliner keluarga itu dapat diselesaikan oleh keduanya dalam waktu tiga minggu.
Secara keseluruhan, Muqit juga merasakan manfaat dari program Laptops for Builders yang diikutinya. “Lewat program ini saya bisa mendapat ilmu tambahan,” ucap siswa SLBN A Citereup, Cimahi itu.
Aneka Program untuk Tingkatkan Kompetisi Digital
Program Laptops for Builders pertama digelar AWS Indonesia pada tahun 2021 bersama Yayasan Sagasitas dan Nahdlatul Ulama (NU). Tahun lalu, program ini dapat menjangkau para siswa dan pengajar di lebih dari 200 sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan pondok pesantren yang terafiliasi dengan PBNU di 14 provinsi di Indonesia.
Melalui program ini, para siswa diajarkan mengenai dasar-dasar cloud. Sementara, pengajar dan intruktur diajarkan tentang cara penyampaian program pendidikan cloud. Yang menarik, program ini dapat diikuti secara gratis dan disampaikan dalam bahasa Indonesia.
Program Laptops for Builders juga merupakan salah satu dari sekian banyak program yang diselenggarakan AWS Indonesia untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang teknologi digital, khususnya cloud computing.
Selain Laptops for Builders, bersama Dicoding, AWS Indonesia juga memiliki program beasiswa untuk para back-end developer. AWS juga mendukung program Digital Talent Scholarships yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informasi RI.
Secara global, pada Desember 2020, AWS telah menegaskan tekadnya untuk membantu meningkatkan serta mengembangkan keterampilan cloud bagi sedikitnya 29 juta orang di seluruh dunia hingga tahun 2025, melalui program-program tanpa dipungut biaya yang digelar di lebih dari 200 negara dan wilayah, termasuk Indonesia.
Hingga saat ini, lebih dari 300 ribu masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan telah mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan AWS bersama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan para anggota AWS Partner Network (APN).