Find Us On Social Media :

AWS Laptops for Builders Bekali ABK dan PBK dengan Kecakapan Digital

By Liana Threestayanti, Jumat, 29 Juli 2022 | 17:00 WIB

AWS menggelar Laptops for Builders di Indonesia. Salah satu kegiatannya adalah memberikan pelatihan kepada para pelajar berkebutuhan khusus (ABK).

Penyedia layanan cloud computing Amazon Web Services (AWS) kembali menggelar program Laptops for Builders di Indonesia. Yang istimewa, salah satu kegiatannya di tahun ini adalah memberikan pelatihan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK).

Perluasan program Laptops for Builders dengan mengikutsertakan pelajar ABK dan pramuka berkebutuhan khusus (PBK) ini dimaksudkan AWS Indonesia untuk memastikan inklusivitas pendidkan teknologi dan pemerataan akses terhadap teknologi digital.

Selain Yayasan Sagasitas yang sudah terlibat di program ini sejak awal, AWS Indonesia juga menggandeng Dinas Pendidikan Jawa Barat dan Gerakan Pramuka Kwartir Jawa Barat. Menurut Zainal Abidin, Ketua Yayasan Sagasitas, program diikuti anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki kondisi tunarungu, tunawicara, tunanetra, dan tunadaksa (cerebral palsy).

Selain di Jawa Barat, menurut Gunawan Susanto, Country Manager AWS Indonesia, program Laptops for Builders untuk siswa ABK dan pramuka berkebutuhan khusus ini juga diselenggarakan di Bali dan DKI Jakarta.

“Kami meyakini, para siswa penyandang disabilitas juga mampu dan patut mendapat kesempatan untuk memanfaatkan teknologi guna mengubah masa depan mereka menjadi lebih baik,” ucap Gunawan Susanto, Country Manager, AWS Indonesia.

Menurutnya, berdasarkan studi AlphaBeta, Indonesia masih memiliki kesenjangan yang cukup tinggi dalam hal sumber daya manusia di bidang teknologi digital, terutama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai salah satu pemain ekonomi digital terbesar di kancah global.

Untuk mengatasi kesenjangan ini, menurut Gunawan, seluruh SDM harus dimobilisasi termasuk para siswa berkebutuhan khusus. 

Munculkan Berbagai Ide Kreatif

Dalam program Laptops for Builders ini, selain memperoleh pelatihan mengenai desain dan pengembangan konten web, serta dasar-dasar cloud computing, 150 siswa yang ikut serta  juga diajak memacu keterampilan yang sudah didapat melalui kompetisi AWS Cloud Computing Club Competition (C4). 

Kompetisi tersebut memunculkan berbagai ide kreatif pengembangan website oleh para siswa berkebutuhan khusus, misalnya membuat website dengan akses langsung ke platform penjualan online, portal berita alumni, website rekomendasi buku, dan sebagainya. Hal ini memperlihatkan bahwa siswa berkebutuhan khusus memiliki kemampuan yang sama dengan para pelajar pada umumnya, khususnya dalam hal teknologi. 

Wakabina Muda Gerakan Pramuka Provinsi Jawa Barat, Taufik Hidayat menyambut positif program Laptops for Builders dan kompetisi AWS C4 yang menyasar anak-anak pramuka berkebutuhan khusus (PBK) di Jawa Barat.

“Ini merupakan pengalaman baru bagi adik-adik pramuka berkebutuhan khusus dan kami merasa bangga. Kami mengapresiasi Sagasitas dan AWS Indonesia yang memenuhi permintaan kami agar diberikan pelatihan kecakapan digital bagi adik-adik berkebutuhan khusus. Kami berharap ke depannya program ini juga bisa diperluas dan dilakukan bersama dengan Jambore Nasional,” ujarnya dalam kesempatan awarding ceremony kompetisi AWS C4 di Bandung, Jawa Barat, kemarin (28/7). 

Sementara itu, Kepala UPTD Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Jawa Barat, Budi Hermawan juga mengapresiasi AWS Indonesia dan Yayasan Sagaistas yang telah memfasilitasi para siswa dan pramuka penyandang disabilitas sehingga mereka memiliki keterampilan yang sama dengan anak-anak pada umumnya dalam hal kecakapan digital.

“Terkadang, kita menafikkan potensi yang dimiliki oleh anak-anak disabilitas. Untunglah, dengan dukungan Sagasitas dan AWS Indonesia ternyata mereka juga bisa memiliki keterampilan digital, termasuk cloud computing. Melalui kompetisi ini, ternyata anak-anak disabilitas ini mampu menciptakan atau melahirkan kreasi-kreasi yang luar biasa,”ujar Budi Hermawan.

Kompetisi AWS C4 ini diikuti oleh 28 tim yang terdiri dari siswa dari sekolah luar biasa dan pramuka berkebutuhan khusus dari Jawa Barat. Dan ada 15 penghargaan yang diberikan kepada para juara, di antaranya penghargaan kategori Best Effort, Best Design, Best Team Presentator, dan juara umum.

Juara satu dalam kompetisi ini diraih oleh Muhammad Muqit Gupay dan Sahrul Arifin yang karyanya berupa desain website Keetchen Space yang terkoneksi langsung ke platform penjualan online. Desain website usaha kuliner keluarga itu dapat diselesaikan oleh keduanya dalam waktu tiga minggu. 

Secara keseluruhan, Muqit juga merasakan manfaat dari program Laptops for Builders yang diikutinya. “Lewat program ini saya bisa mendapat ilmu tambahan,” ucap siswa SLBN A Citereup, Cimahi itu.

Aneka Program untuk Tingkatkan Kompetisi Digital

Program Laptops for Builders pertama digelar AWS Indonesia pada tahun 2021 bersama Yayasan Sagasitas dan Nahdlatul Ulama (NU). Tahun lalu, program ini dapat menjangkau para siswa dan pengajar di lebih dari 200 sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan pondok pesantren yang terafiliasi dengan PBNU di 14 provinsi di Indonesia. 

Melalui program ini, para siswa diajarkan mengenai dasar-dasar cloud. Sementara, pengajar dan intruktur diajarkan tentang cara penyampaian program pendidikan cloud. Yang menarik, program ini dapat diikuti secara gratis dan disampaikan dalam bahasa Indonesia.

Program Laptops for Builders juga merupakan salah satu dari sekian banyak program yang diselenggarakan AWS Indonesia untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang teknologi digital, khususnya cloud computing. 

Selain Laptops for Builders, bersama Dicoding, AWS Indonesia juga memiliki program beasiswa untuk para back-end developer. AWS juga mendukung program Digital Talent Scholarships yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. 

Secara global, pada Desember 2020, AWS telah menegaskan tekadnya untuk membantu meningkatkan serta mengembangkan keterampilan cloud bagi sedikitnya 29 juta orang di seluruh dunia hingga tahun 2025, melalui program-program tanpa dipungut biaya yang digelar di lebih dari 200 negara dan wilayah, termasuk Indonesia.

Hingga saat ini, lebih dari 300 ribu masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan telah mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan AWS bersama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan para anggota AWS Partner Network (APN).