Find Us On Social Media :

Strategi Bisnis Zoom Kalahkan Google Meet dan Microsoft Office

By Rizal, Kamis, 15 September 2022 | 13:30 WIB

Cara membuat polling di Zoom Meeting

Saat ini Zoom menjadi aplikasi konferensi video paling populer di masyarakat selama masa pandemi. Zoom menawarkan banyak fitur dan pengoperasian yang mudah sehingga banyak orang yang menggunakannya.

Zoom sedang menyiapkan rencana besar seperti aplikasi email hingga kalender pads akhir tahun ini. Terobosan itu akan mengubah Zoom dari yang awalnya hanya aplikasi video conference, menjadi aplikasi produktivitas, bahkan dapat menyaingi Google Workspace hingga Microsoft Office.

Kehadiran aplikasi kalender dan email juga akan membuat aplikasi Zoom terintegrasi lebih dalam dengan perusahaan yang berlangganan.

Pertumbuhan Zoom cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir sehingga membuat para kompetitornya Google dan Microsoft ketar ketir. Bahkan, Google menghadirkan tombol Meet yang langsung terhubung dengan aplikasi Kalender Google.

Jika Zoom beralih ke aplikasi alat bantu kerja dengan hadirnya fitur email dan kalender, maka Zoom juga akan menjadi pesaing Microsoft Office dan Google Workspace. Hal itu pun dinilai sulit karena Google perlu waktu bertahun-tahun untuk menyaingi Microsoft lewat produk populer seperti Gmail hingga Google Docs.

Cara Membuat Webinar

Saat ini perusahaan, instansi, dan organisasi kerap menggelar zoom webinar atau seminar yang dilakukan secara daring. Aplikasi Zoom sendiri makin populer sejak pandemi di awal tahun 2020 lalu.

Zoom Webinar adalah salah satu fitur yang dimiliki Zoom yang digunakan untuk menyelenggarakan berbagai seminar maupun kelas online melalui platform video konferensi itu.

Saat ini Zoom Webinar memungkinkan Anda untuk menyelenggarakan webinar dengan jumlah 500 hingga lebih dari 10.000 peserta.

Sebagai pembawa acara atau panelis, Anda dapat membagikan layar, video, dan audio selama webinar.

Sedangkan, peserta hanya diberikan opsi obrolan (chat) dan fitur tanya jawab untuk berinteraksi dengan panelis.

Bagaimana cara membuat Zoom Webinar:

Cara membeli lisensi untuk Zoom Webinar

Login menggunakan akun Zoom Anda di https://zoom.us/

Pilih menu “Plans & Pricing”

Klik menu “Zoom Events & Webinars”

Pilih jumlah peserta, paket bulanan, atau tahunan

Cara membuat Zoom Webinar:

Memilih metode persetujuan peserta yang masuk.

Setelah memilih paket Zoom Webinar, buat metode registrasi untuk peserta. Terdapat dua metode persetujuan untuk peserta yang akan bergabung di webinar.

Disetujui otomatis: Ini berarti peserta akan secara otomatis menerima e-mail konfirmasi dengan detail tentang cara bergabung ke webinar.

Disetujui secara manual: Penyelenggara webinar harus secara manual menyetujui peserta saat akan masuk video conference-nya.

Jika peserta disetujui, maka akan menerima e-mail konfirmasi dengan detail tentang cara bergabung ke video conference yang berlangsung.

Buat jadwal webinar

Langkah selanjutnya adalah membuat jadwal webinar yang akan diselenggarakan dengan klik “Schedule a Webinar”.

Tulis topik dan deskripsi hingga durasi webinar yang akan diselenggarakan. Setelah mengatur semuanya, klik “Schedule”.

Mengundang panelis

Setelah mengatur jadwal webinar, halaman akan menampilkan data webinar Anda seperti topik, judul, dan jadwal webinar yang akan diselenggarakan.

Setelah itu gulir ke bawah hingga menemukan menu “Invitation” > klik “Invite panelists” > Isi nama dan e-mail panelis yang akan diundang.

Mengundang peserta webinar

Setelah mengundang panelis, selanjutnya Anda dapat menyalink link undangan Zoom Webinar dengan klik “Copy invitation”. Pilih media e-mail, website, dan lainnya untuk mengundang peserta webinar.

Mulai webinar

Setelah mengatur semua rangkaian jadwal dan undangan untuk Zoom Webinar, kini Anda dapat memulai webinar tersebut. Caranya, masuk ke akun Zoom > pilih “Schedule a Webinar” > klik “Start”.

Perbedaan Zoom Webinar dengan Zoom Meeting

Perbedaan Zoom Webinar dengan Zoom Meeting terletak pada sistem kolaborasinya. Adapun Zoom Meeting memungkinkan peserta, penyelenggara, dan panelis dapat saling berbagai layar, mengaktifkan video dan audio, hingga melihat siapa saja yang hadir.

Sedangkan pada Zoom Webinar dirancang hanya agar host dan panelis saja yang dapat membagikan video, audio, dan layar mereka. Adapun peserta yang ingin mengaktifkan suara atau audio mereka harus menghubungi host untuk dapat diizinkan mengaktifkan audio.

Untuk dapat saling berinteraksi, Zoom Webinar menyediakan fitur tanya jawab, chat atau obrolan, dan pertanyaan polling. Peserta di Zoom Webinar juga tidak dapat mengganti namanya sendiri.