Find Us On Social Media :

Smart City Kabupaten Banggai: Ambulans Dering untuk ibu hamil

By Wisnu Nugroho, Selasa, 20 September 2022 | 07:05 WIB

Ambulans Dering menjadi aplikasi yang menjaga ibu hamil dalam menjaga kesehatan diri dan janinnya

Karena sudah dua hari keadaannya tak membaik, Ningsih (21) segera mengeluarkan handphone dan membuka sebuah aplikasi. Wanita muda yang sedang mengandung anak pertamanya ini melaporkan keadaannya kepada bidan yang bertugas. Tak lama, sebuah ambulans datang untuk menjemputnya dan membawanya ke ruang UGD Puskesmas Kampung Baru. 

Begitulah yang diceritakan Ningsih saat kami bertemu di kediamannya di Desa Tontouan, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Karena sedang mengandung dan mengalami diare yang tak kunjung sembuh, ia segera melaporkan kondisinya lewat Ambulans Dering, sebuah inovasi milik pemerintah Kabupaten Banggai yang baru saja diluncurkan Juni 2022 lalu.

Melalui Ambulans Dering ini, ibu hamil di Kabupaten Banggai bisa melakukan konsultasi secara online dan juga bisa memanggil ambulans jika terjadi kasus darurat, seperti sakit atau ingin melahirkan. 

“Bahkan beberapa ibu setelah mereka melahirkan juga masih berkonsultasi,” tutur Ni Luh Erni Sriwati, koordinator bidan di Puskesmas Kampung Baru, salah satu puskesmas di Kecamatan Luwuk yang telah memanfaatkan inovasi ini.

Berawal dari Tingkat Kematian Tinggi

Menurut dr. Yustianty Monoarfa dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, munculnya ide Ambulans Dering ini berawal dari kekhawatiran pemerintah Kabupaten Banggai akan naiknya angka kematian ibu hamil selama tahun 2020. Selama tahun pandemi itu, angka kematian meningkat lebih dari 300 persen, dari sebelumnya (tahun 2019) hanya 71 kematian per 100.000 jiwa menjadi 263 kematian per 100.000 jiwa per tahun. 

“Setelah kami telusuri, penyebab utamanya adalah kesulitan ibu hamil untuk memeriksakan kondisi kehamilannya di saat pandemi, karena adanya pembatasan pelayanan Posyandu. Kunjungan petugas kesehatan ke rumah-rumah juga terpaksa dibatasi saat itu,” ungkap Titi—panggilan akrab Yustianty.

Karena itulah mereka mencari sebuah inovasi agar ibu hamil tak perlu datang ke Puskesmas jika ingin berkonsultasi soal kandungannya. Muncullah inovasi Ambulans Dering.

Ditemui di kediamannya, Ir. H Amirudin, Bupati Kabupaten Banggai mengatakan bahwa inovasi Ambulans Dering ini merupakan bagian dari peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Banggai.

“Kabupaten Banggai ini wilayahnya cukup luas, dan kami akui masalah kesehatan ini belum cukup memadai. Maka salah misi yang ingin kami lakukan adalah mempercepat pelayanan kesehatan ini dengan melakukan berbagai inovasi,” tutur bupati yang menjabat sejak tahun 2021 lalu ini. 

Banyak Manfaat

Inovasi Ambulans Dering ini disematkan di aplikasi ojek online lokal “Draiv”. Menurut Titi, mereka memilih untuk menggaet Draiv karena aplikasi tersebut sudah dikenal dan digunakan banyak orang sehingga masalah ini dapat teratasi dengan lebih cepat. Selain itu, Draiv sudah memiliki sistem navigasi yang baik sehingga memudahkan proses pengiriman ambulans jika diperlukan.

Walaupun baru dua bulan lebih diluncurkan, inovasi ini sudah terasa manfaatnya. Sudah hampir 3.000 ibu hamil yang terkoneksi dengan aplikasi ini.

Bagi ibu hamil, keberadaan Ambulans Dering ini sangat bermanfaat untuk mengontrol kesehatan janin mereka, tanpa harus datang ke Puskesmas. Seperti yang dirasakan Ningsih, yang langsung memutuskan untuk memanfaatkan Ambulans Dering sejak diluncurkan.

“Karena sudah hamil besar, kalau harus sering datang ke Puskesmas susah juga karena harus menunggu pinjam kendaraan. Kami ndak ada kendaraan,” ceritanya.

Bagi tenaga kesehatan, Ambulans Dering ini bermanfaat untuk memantau perkembangan ibu hamil di wilayahnya. Lewat aplikasi, mereka juga bisa melihat ibu hamil mana yang berisiko tinggi dan bisa melakukan pemantauan lebih intensif kepada mereka. 

“Ibu hamil juga lebih jujur soal masalah kehamilannya ketika chat (lewat aplikasi, red) dibanding kalau konsultasi datang ke sini, karena kalau di sini mungkin lebih banyak orang,” ungkap Bidan Hilda dan Bidan Eka, dua bidan yang juga bekerja di Puskesmas Kampung Baru.

Akan Terus Dikembangkan

Dari 16 kecamatan yang ada di Banggai, saat ini Ambulans Dering baru menjangkau 6 kecamatan karena 6 kecamatan inilah yang sudah mendapat akses internet. Namun seiring program internet bagi seluruh wilayah Kabupaten Banggai, jumlah jangkauan Ambulans Dering dipastikan akan bertambah.

 “Kami punya program agar seluruh Banggai bisa terakses oleh jaringan (internet) sehingga di tahun 2022 kami harap tidak ada lagi blank spot di Banggai, sehingga program Ambulans Dering yang membutuhkan internet ini bisa lebih luas penyebarannya,” ungkap Amirudin. 

Bupati yang juga seorang pengusaha ini juga berharap nantinya Ambulans Dering ini memiliki sistem aplikasi sendiri dan terus berkembang tidak hanya untuk ibu hamil namun bisa juga berkembang ke pelayanan kesehatan lainnya.

Karena itulah melalui Gerakan Menuju Smart City 2022 yang saat ini dijalankan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, ia berharap muncul inovasi-inovasi di bidang pelayanan kesehatan, pendidikan, pariwisata, pertanian, dan lain sebagainya. Dengan begitu, taraf hidup masyarakat Kabupaten Banggai pun akan terangkat.