Find Us On Social Media :

Menyelisik Urgensi Penerapan Cloud Computing untuk Industri Jasa Keuangan, Apa Manfaat dan Tantangannya?

By Nana Triana, Kamis, 22 September 2022 | 12:14 WIB

Ilustrasi Cloud Computing.

“Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan akan memberikan acuan yang lebih konkret akan digitalisasi perbankan ke depan dalam rangka akselerasi transformasi digital, sekaligus merupakan respons kebijakan untuk memitigasi berbagai tantangan dan risiko dari transformasi digital perbankan,” kata Triyono dalam wawancara eksklusif dengan Infokomputer beberapa waktu lalu.

Manfaat cloud computing bagi perekonomian

Lebih lanjut, Triyono mengatakan, pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri untuk menjalankan digitalisasi keuangan. Dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dengan sektor swasta, terutama para pemain di industri perbankan.

“Digitalisasi harus diimbangi dengan teknologi yang dapat memberikan dampak positif bagi laju bisnis perusahaan, termasuk memudahkan konsumen dalam menjalankan aktivitasnya. Salah satunya, dengan memanfaatkan teknologi cloud computing,’’ kata Triyono.

Baca Juga: NTT Ltd: Keberlanjutan Dapat Meningkatkan Keuntungan Bagi 44 Persen Organisasi

Berdasarkan studi yang dilakukan perusahaan jasa akuntansi keuangan PricewaterhouseCoopers (PwC) pada 2021, lebih dari 50 persen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami peningkatan pendapatan sebesar 20 persen setelah mengadopsi cloud computing.

PwC juga memperkirakan cloud computing akan meningkatkan pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia sekitar 10,7 miliar dollar AS dalam lima tahun ke depan. Hal ini mengingat 80 persen perusahaan berskala besar di Indonesia sudah memanfaatkan cloud computing untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis.

Meski demikian, Triyono mengungkapkan, pengadopsian sistem cloud computing pada proses sektor keuangan harus memenuhi beberapa parameter terkait keamanan data.

‘’Jangan sampai cloud jadi titik lemah baru bagi sektor keuangan digital di Indonesia. Untuk itu, perusahaan atau organisasi harus jeli saat membangun infrastruktur cloud,” kata Triyono.

Baca Juga: NTT Ltd. Berkomitmen untuk Terapkan Net Zero Emissions pada Tahun 2040

Triyono menyebut ada lima aspek yang harus diperhatikan dalam memilih perusahaan penyedia cloud, yakni aman, transparan, aksesibel, manajemen yang baik, dan tidak bertentangan dengan regulasi yang ada.

“Kriteria pertama suatu perusahaan atau organisasi dalam memilih cloud adalah aman. Jadi pilihlah penyedia cloud dengan reputasi yang baik dan bagaimana cara mereka melakukan manajemen risiko,” kata Triyono.