Dilakukan secara hibrida dari San Jose, Amerika serikat dari 27 September 2022 sampai 28 September 2022 lalu, Intel baru saja selesai menghelat Intel Innovation. Seperti Intel Innovation 2021 yang menegaskan komitmen Intel akan pendekatan yang mengedepankan pengembang, Intel Innovation 2022 yang merupakan edisi kedua Intel Innovation pun menegaskan hal yang serupa. Begitu pula dengan berbagai tawaran terkini Intel, baik yang sudah tersedia saat disampaikan maupun yang akan tersedia, yang bisa membantu para pengembang mengatasi tantangan yang dihadapinya. Intel mengedepankan aneka tawaran terkini pada Intel Innovation 2022 yang diklaimnya bisa membantu para pengembang berinovasi dan pada akhirnya membantu memajukan dunia yang makin digital ini.
“Anda tahu, kita sedang berada pada suatu era baru yang mungkin belum sepenuhnya pascapandemi, tetapi kita sudah mulai melihat jalan kita ke sisi satunya lagi. Dan melalui periode ini, kita telah melihat makin meningkatknya peran kritis yang teknologi jalankan pada berbagai aspek dari keberadaan manusia. Semuanya menuju/menjadi digital; bagaimana kita bekerja, bagaimana kita belajar, bagaimana kita beristirahat, bagaimana kita merawat satu sama lain, bagaimana kita memuji Tuhan, bagaimana kita hidup bersama di masyarakat dan juga komunitas. Pada era digital ini, kita terus menyaksikan sihir dari teknologi, kemampuan kita untuk mendorong maju dengan inovasi, penemuan, dan pertumbuhan,” kata Pat Gelsinger (Chief Executive Officer, Intel).
“Anda semua di sini pada Innovation karena Anda memiliki gairah yang serupa dengan saya, Anda tahu gairah bersama untuk terus berinovasi, untuk terus menggunakan teknologi sebagai suatu kekuatan untuk kebaikan, untuk melayani para technologist di garis depan, dan untuk menggunakan teknologi mengatasi berbagai masalah [tantangan] terbesar saat ini,” sebut Pat Gelsinger lagi.
Intel pun menyinggung perihal superpower. Seperti pada Intel Innovation 2021 yang bisa dilihat di sini, terdapat empat teknologi superpower; yakni ubiquitous compute, cloud-to-edge infrastructure, pervasive connectivity, dan artificial intelligence. Pada gelaran terbaru, Intel Innovation 2022, Intel menambah satu superpower lagi, yaitu sensing. Intel berdalih aneka hal yang dikomputasi dan dihubungkan saat ini makin banyak yang bisa mengindra. Intel mencontohkan alat-alat digital yang bisa mengindra lokasi, suara, cahaya dan lainnya yang misalnya bisa meningkatkan pengindraan manusia.
Tak hanya itu, Intel juga menegaskan komitmennya akan ekosistem teknologi yang berbasiskan tiga hal: open, choice, trust. Intel memastikan pula sejumlah inovasi terkini dan ke depannya sejalan dengan itu. Salah satu yang disorot adalah open alias terbuka sehubungan chiplet. Disebut dengan UCIe (Universal Chiplet Interconnect Express), Intel bersama sejumlah perusahaan lain mengembangkan dan mempromosikan spesifikasi terbuka untuk interkoneksi antara chiplet ini. Dengan ekosistem UCIe, para perusahaan bisa menggabungkan aneka chiplet dari berbagai produsen chiplet untuk membentuk suatu paket contohnya suatu SiP (system in a package) dengan lebih mudah. Chiplet CPU dari Intel dan chiplet GPU dari TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) misalnya akan bisa digabung dengan lebih mudah berkat UCIe ke dalam “prosesor” yang akan dipakai oleh suatu vendor server yang memesannya.
Pat Gelsinger (Chief Executive Officer, Intel) ketika memperkenalkan Intel Geti saat menyampaikan keynote-nya pada Intel Innovation 2022 yang berlangsung secara hibrida dari San Jose, Amerika serikat pada akhir bulan lalu.
Adapun berbagai tawaran baru yang dikedepankan Intel pada Intel Innovation 2022 untuk membantu pengembang antara lain Intel Core Generasi ke-13 dengan codename Intel Raptor Lake, Intel Xeon Scalable Generasi ke-4 dengan codename Intel Sapphire Rapids, Intel Developer Cloud, Intel Geti, dan Intel Unison. Intel Core Generasi ke-13 yang menawarkan kinerja lebih tinggi contohnya bisa membantu pengembang dalam melakukan debugging saat mengembangkan aplikasi untuk pengguna akhir seperti gim jaringan, Intel Xeon Scalable Generasi ke-4 dengan mesin akeselerasi barunya misalnya bisa mengakselerasi beban kerja AI (artificial intelligence), Intel Developer Cloud memberikan akses kepada pengembang produk-produk terbaru Intel sebelum produk-produk itu tersedia secara fisik untuk mereka, Intel Geti memudahkan pembuatan model computer vision, dan Intel Unison memudahkan PC terhubung ke perangkat lain secara seamless.
Selain itu, pada Intel Innovation 2022, Intel juga menghadirkan inovasi yang masih bersifat riset dalam artian belum untuk komersial. Setidaknya ada dua yang dikedepankan, yaitu Intel Quantum SDK (software development kit) dan Intel Loihi 2. Intel Quantum SDK yang merupakan versi beta membolehkan pengembang untuk belajar memprogram algoritma kuantum menggunakan qubit (quantum bit) yang disimulasikan. Sementara, Intel Loihi 2 merupakan generasi berikutnya dari cip neuromorphic Intel. Neuromorphic sendiri merujuk pada sistem elektronik yang meniru sistem saraf. Dengan kata lain, komputasi neuromorphic bisa dibilang komputasi yang meniru sistem saraf otak.
Intel Core Generasi ke-13
Setelah meluncurkan Intel Core Generasi ke-12 dengan codename Intel Alder Lake pada Intel Innovation 2021, Intel meluncurkan generasi berikutnya, Intel Core Generasi ke-13 dengan codename Intel Raptor Lake pada Intel Innovation 2022. Mengusung nama resmi Intel Core Generasi ke-13, varian yang diluncurkan adalah yang untuk desktop. Sementara, varian yang untuk mobile seperti laptop dan 2 in 1, akan menyusul. Intel Core Generasi ke-13 diklaim menawarkan kinerja yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan Intel Core Generasi ke-12. Hal tersebut berkat sejumlah peningkatan pada Intel Core Generasi ke-13 yang akan mulai tersedia di pasar dunia pada bulan Oktober tahun ini.
Setidaknya ada empat peningkatan yang dikedepankan Intel yang membuat Intel Core Generasi ke-13 menawarkan kinerja yang jauh lebih baik dari Intel Core Generasi ke-12. Keempatnya adalah frekuensi kerja CPU alias clock CPU yang lebih tinggi, cache CPU yang lebih baik dan besar, dukungan memori utama dengan frekuensi kerja alias clock lebih tinggi, dan jumlah core CPU yang lebih banyak. Intel menyebutkan Intel Core Generasi ke-13 menawarkan kinerja lebih tinggi sampai 15% untuk ST (single thread) dan sampai 41% untuk MT (multithread) dibandingkan Intel Core Generasi ke-12. Lebih jelasnya bisa dilihat di sini. Intel pun mengeklaim SKU (stock keeping unit) flagship yang diluncurkan, Intel Core i9-13900K, sebagai prosesor desktop tercepat di dunia.
Intel Xeon Scalable Generasi ke-4
Intel Xeon Scalable Generasi ke-4 dengan codename Intel Sapphire Rapids sebelumnya juga sudah dikedepankan Intel pada Intel Innovation 2021. Kala itu yang dikedepankan pada Intel Xeon Scalable Generasi ke-4 antara lain mesin akeselerasi baru alias acceleration engine baru yang teroptimasi. Kali ini, bisa dibilang salah satu yang dikedepankan pada Intel Xeon Scalable Generasi ke-4 juga sehubungan mesin akeselerasi baru tersebut. Intel Xeon Scalable Generasi ke-4 sendiri baru tersedia untuk konsumen tertentu dan belum tersedia secara massal — dikabarkan tahun depan.
Pada Intel Innovation 2022, Intel mengedepankan Neural Coder yang merupakan fitur baru dari Intel Neural Compressor dan bisa memanfaatkan mesin akeselerasi yang tersedia pada Intel Xeon Scalable Generasi ke-4. Intel menyebutkan Intel Neural Compressor dengan Neural Coder membuat pengembang bisa dengan hanya satu klik mengakselerasi beban kerja DL (deep learning) dan mendapatkan kinerja yang meningkat signifikan. Pada model DL yang dicontohkan peningkatannya sampai 10,8 kali. Peningkatan tersebut memanfaatkan Intel AMX (Advanced Matrix Extensions) pada Intel Xeon Scalable Generasi ke-4.
Greg Lavender (Senior Vice President and Chief Technology Officer, Intel) menunjukkan bajunya yang bertuliskan 'open.intel' saat menyampaikan keynote-nya pada Intel Innovation yang baru lalu untuk menegaskan bagaimana Intel mengkaselerasi inovasi dari pengembang dengan pendekatan software-first yang open alias terbuka.
Intel Developer Cloud bertujuan memberikan akses kepada pengembang produk-produk terbaru Intel untuk dicoba tanpa perlu memegang secara langsung — secara fisik — produk-produk tersebut. Intel menyebutkan Intel Developer Cloud memungkinkan pengembang beroleh akses terhadap produk-produk Intel yang akan datang sebelum produk-produk tersebut tersedia secara fisik untuknya. Intel Developer Cloud contohnya membolehkan pengembang mencoba Intel Xeon Scalable Generasi ke-4 dengan codename Intel Sapphire Rapids yang belum tersedia secara massal. Ketika nantinya sudah bisa mendapatkan Intel Xeon Scalable Generasi ke-4 di pasar, pengembang sudah lebih siap untuk berinovasi dengan prosesor itu berhubung sudah memiliki pengalaman dengannya melalui Intel Developer Cloud.
Masih merupakan versi uji coba beta terbatas, Intel Developer Cloud baru bisa digunakan oleh pengembang tertentu. Dalam waktu dekat, selain Intel Xeon Scalable Generasi ke-4, pengguna Intel Developer Cloud bisa mencoba antara lain Habana Gaudi 2, Intel Data Center GPU dengan codename Intel Ponte Vecchio, dan Intel Data Center GPU seri Flex. Ke depannya, Intel Developer Cloud tentunya akan tersedia untuk lebih banyak pengembang.
Bertujuan untuk memudahkan pengembangan model computer vision, Intel Geti diklamim membolehkan siapa saja di perusahaan, mulai dari data scientist sampai domain expert, untuk secara mudah dan cepat mengembangkan model computer vision yang baik. Intel menegaskan bahwa Intel Geti bisa mengurangi jumlah data yang diperlukan untuk training alias pelatihan maupun keahlian akan computer vision yang diperlukan. Alhasil, platform computer vision ini tidak hanya bisa menekan waktu melainkan juga bisa menekan biaya dalam mengembangkan model computer vision. Apalagi kolaborasi antara berbagai pihak di perusahaan dalam mengembangkan model computer vision tersebut bisa meningkatkan efektivitas dari model computer vision yang dihasilkan. Intel Geti akan tersedia secara komersial pada kuartal keempat tahun ini.
Intel Unison memudahkan PC dengan sistem operasi Windows untuk terhubung ke perangkat lain yang menggunakan sistem operasi Android maupun iOS secara seamless. Dengan Intel Unison misalnya, laptop Intel dengan layar 13,3 inci bisa dengan mudah terhubung ke perangkat yang memiliki displai 17 inci secara nirkabel dan mengfungsikannya sebagai layar kedua. Tambahan layar kedua itu tentunya bisa memudahkan pengembang dalam beraktivitas, contohnya dalam melakukan pengodean berhubung memiliki ruang tampilan yang lebih banyak/luas. Begitu pula dengan smartphone Android maupun iPhone yang bisa terhubung dengan mudah ke laptop bersangkutan sehingga antara lain bisa melakukan perpesanan dari laptop tersebut. Intel Unison akan hadir pada laptop baru tertentu dari merek tertentu pada musim liburan tahun ini.