Didaulat sebagai salah satu dari 100 Best Inventions 2021 oleh majalah TIME, gagang pancuran air inovatif ini menggunakan teknologi mesin roket untuk menciptakan pengalaman mencuci rambut yang mewah dan efisien, sekaligus mengurangi konsumsi air hingga 61% dibandingkan dengan mencuci rambut dengan metode biasa.
Dirancang untuk industri salon profesional, L’Oréal Water Saver dapat berpotensi terhadap penghematan air miliaran liter setiap tahunnya.
Junaid Murtaza menjelaskan bahwa L'Oréal Groupe memiliki daftar panjang inovasi Beauty Tech yang telah diluncurkan di antara 35 merek globalnya, dan daftar tersebut akan terus bertambah.
“Di Indonesia sendiri, kami mencermati konsumen yang sangat adaptif akan teknologi baru. Maybelline Virtual Try On merupakan Beauty Tech pertama yang kami luncurkan di Indonesia di tahun 2019, dan sejak saat itu sebanyak 17 Beauty Tech sudah kami luncurkan di Indonesia dalam berbagai teknologi dan kategori yang bervariasi, menjadikan L'Oréal Indonesia sebagai perusahaan Beauty Tech terdepan di tanah air. Sejak awal tahun ini kami pun telah mencatat hampir 1 juta try-on telah dilakukan oleh konsumen, yang menempatkan Indonesia sebagai pasar dengan adoption rate penggunaan Beauty Tech tertinggi di Grup L’Oréal,” ujar Junaid.
Selanjutnya, L’Oréal telah menyiapkan organisasinya untuk berekspansi dari digitalisasi ke virtualisasi.
“Beberapa tahun lalu, pasar kecantikan masih sepenuhnya berjalan offline. Kemudian pandemi mendorong percepatan e-commerce dimana L'Oréal merupakan salah satu perusahaan kecantikan pertama yang memulai model offline + online (O+O). Kini, saat kami telah bertapak kuat pada akselerasi Web2, sebagai perusahaan kecantikan no.1 di dunia, L’Oréal menuntun industri kecantikan ke masa depan dengan model offline + online + on-chain (O+O+O), dengan membangun fondasi Web3 dan metaverse," jelas Junaid.
Perusahaan yang sudah eksis di industri kecantikan selama 113 tahun ini juga telah memulai perjalanannya ke dunia metaverse dengan membangun pengalaman baru yang imersif melalui ruang-ruang virtual, kostumisasi in-game, advertising di dunia virtual, aktivasi e-sampling, virtual ambassador/influencer, dan gerai virtual di dunia metaverse, dengan sebanyak 17 aplikasi trademark telah didaftarkan seputar NFT & metaverse.