Find Us On Social Media :

Thales Dukung Modernisasi Sistem Pertahanan & Transformasi Digital RI

By Liana Threestayanti, Senin, 7 November 2022 | 14:00 WIB

Thales berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia di sektor pertahanan, industri nasional, dan mendorong sektor sipil. (Foto: Pascale Sourisse, Senior Executive Vice-President, International Development Thales International)

Ia menjelaskan bahwa kerja sama ini aka dimulai dengan lokalisasi kegiatan-kegiatan maintenance, repair, dan overhaul (MRO) untuk radar-radar milik Angkatan Udara yang sedang beoperasi.

Aktivitas MRO ini akan diselenggarakan di fasilitas milik PT Len di Subang, Jawa Barat. “Kami berharap joint venture ini mulai beroperasi pada tahun 2023, dan secara signifikan membuka lowongan-lowongan pekerjaan di bidang teknologi tinggi,” imbuh Pascale Sourisse.

"Melalui kerja sama erat dengan BUMN melalui Defend Id, kami berada pada posisi yang lebih kokoh untuk berinovasi dan bersama-sama mengembangkan solusi-solusi lokal, alih teknologi, membangun kapabilitas-kapabilitas lokal di Indonesia serta membawa negara ini selangkah lebih maju dalam mencapai ambisi-ambisi pertahanannya,” ujar Presiden Direktur PT Thales Indonesia, Olivier Raboudin.

Dukungan Terhadap Sektor Sipil

Tidak hanya di bidang pertahanan, Thales juga menyatakan komitmennya untuk membantu memperkuat infrastruktur-infrastruktur utama yang dibutuhkan di Indonesia, seperti infrastruktur telekomunikasi, antariksa, dan sebagainya,

“Secara khusus, kami di Thales senang bisa berkontribusi pada rencana transformasi digital Indonesia,” ujar Pascale Sourisse. Salah satunya adalah menjembatani akses komunikasi broadband melalui konektivitas berkecepatan tinggi.

Saat ini Thales, melalui Thales Alenia Space, tengah mengerjakan satelit komunikasi milik Indonesia, yaitu Satria-1 dan Telkom 113. “Satria-1 merupakan satelit terkuat di Asia, yang akan diluncurkan 2023. Satelit ini akan membawa konektivitas bagi penduduk Indonesia, termasuk di wilayah pedesaan yang paling terpencil,” jelas Pascale.

Satelit Satria-1 memiliki kapasitas 150 Gbps dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dan frekuensi Ka-Band. Satelit ini nantinya akan melayani 150.000 titik layanan publik yang terdiri atas sarana pendidikan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan keamanan. 

Thales juga mendukung Indonesia melalui sistem manajemen lalu lintas udara, smart card, dan solusi keamanan siber. Selain itu Thales juga mendukung Pemerintah Indonesia dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan dan mewujudkan konsep smart city melalui teknologi-teknologi yang dimilikinya.