Setelah itu, para peneliti melakukan pengujian MnPS3 pada tikus untuk melihat keamanan dan efektivitasnya pada organisma hidup. Para peneliti memilih tikus sebagai hewan percobaan karena hewan pengerat ini pun ternyata mengalami alopesia androgenik. Senyawa MnPS3 dimasukkan ke kulit tikus melalui patch microneedle berukuran kecil.
Baca juga: Contoh Artificial Intelligence Ini Bantu Damkar Lakukan Operasi SAR
Tiga belas hari setelah perawatan, menurut hasil penelitian yang dipublikasikan oleh Nano Letters, rambut pada tikus tumbuh lebih tebal dan lebat sehingga dapat menutupi bagian-bagian yang semula mengalami kebotakan.
Meski begitu, masih dibutuhkan waktu yang lama untuk menguji coba senyawa ini pada manusia, apalagi ketersediaannya secara komersial. Suatu hari ini, artificial intelligence akan dapat membuat penampilan kita menjadi menarik, misalnya melalui rambut yang lebat dan sehat.