Find Us On Social Media :

Jelang 2023, Perhatikan Sembilan Tren Artificial Intelligence Ini

By Liana Threestayanti, Jumat, 18 November 2022 | 19:00 WIB

Ilustrasi AI/Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan)

Contoh pemanfaatan artificial intelligence (AI) semakin banyak bisa kita temui, tidak hanya di industri tapi juga dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Mulai dari digital personal assistant di smartphone kita, seperti Alexa dan Siri, sampai dengan mesin-mesin canggih di pabrik dan mobil swakemudi. Bagaimana tren di tahun 2023 untuk AI?

Dalam laporan terbarunya, IDC memprediksi pengeluaran untuk artificial intelligence akan mencapai US$500 miliar pada tahun 2023. Lebih jauh lagi, pengeluaran atau spending ini masih didominasi oleh pengeluaran untuk software AI (88,3%).

IDC juga memperkirakan pengeluaran untuk AI services akan mengalami pertumbuhan tercepat dengan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 22%. Sedangkan pengeluaran hardware AI tumbuh dengan CAGR 20,5%.

Baca juga: Apa Itu Teknologi Artificial Intelligence?

Pengeluaran untuk artificial intelligence bisa dipastikan meningkat di tahun depan. Namun bagaimana AI akan dimanfaatkan? Inilah beberapa tren artificial intelligence yang kami rangkum dari beberapa sumber.

1. Demokratisasi AI

Potensi AI bisa sepenuhnya dinikmati jika AI tersedia bagi semua orang, semua organisasi, dan semua perusahaan. Di tahun 2023, AI diprediksi akan semakin mudah diakses karena semakin banyak aplikasi yang membenamkan fitur atau fungsi AI di dalamnya yang dapat dimanfaatkan siapa saja. 

Berkembangnya platform low-code dan no-code akan turut berkontribusi pada kemudahan menciptakan dan menyebarkan solusi berbasis AI. Hanya dengan melakukan drag-and-drop atau menggunakan wizard, semakin banyak orang dapat mengembangkan aplikasi AI. 

Demokratisasi AI juga akan mengatasi tantangan kesenjangan skill di bidang AI yang terjadi karena kelangkaan AI engineer dan data scientist yang mumpuni di bidangnya. 

2. Generative Al

Selama inii, artificial intelligence dimanfaatkan banyak orang dan organisasi umumnya karena kemampuannya mengotomatisasi pekerjaan yang bersifat rutin dan berulang. Namun saat ini pun para ahli mulai mengembangkan AI yang dapat meniru kreativitas manusia, atau generative AI.

Artificial intelligence jenis ini bekerja dengan cara algoritme mengambil data berupa video, gambar, suara, atau kode komputer untuk menciptakan content yang benar-benar baru. Contoh model generative AI adalah GPT-3  dan DALL-E yang dikembangkan oleh OpenAI. GPT-3 diklaim mampu menciptakan teks yang benar-benar mirip buatan manusia. Sedangkan DALL-E digunakan untuk menciptakan gambar.