Find Us On Social Media :

Review Lenovo Yoga Slim 7i Carbon: Laptop Tipis yang Tangguh

By Dayu Akbar, Selasa, 29 November 2022 | 19:00 WIB

Lenovo Yoga Slim 7i Carbon merupakan laptop tipis yang tangguh. Lenovo Yoga Slim 7i Carbon hadir dengan material yang kuat plus kinerja yang baik,

Yang unik, di sisi kanan bersebelahan dengan tombol power, ada sakelar yang disebut dengan webcam e-shutter. Saklar ini berfungsi mengaktifkan penutup lensa webcam untuk alasan privasi. Webcam-nya sendiri memiliki resolusi 1 MP.

Untuk audio-nya mengandalkan dua speaker yang ditempatkan di sisi bawah kiri dan kanan laptop. Biar suaranya lebih mantap, Lenovo bekerja sama dengan produsen audio terkenal, Harman. Audionya pun didukung teknologi Dolby Atmos. Suaranya mantap untuk laptop tipis. Saat volume diatur maksimal, suaranya tidak pecah dan as masih terdengar meski tetap kalah dengan treble.

Laptop ini dipersenjatai dengan prosesor Intel Core generasi ke-12 dengan codename Alder Lake. SKU yang digunakan adalah Intel Core i7-1260P yang memiliki konfigurasi 16 core dan 16 thread dengan frekuensi kerja turbo sampai 4,7 GHz. Seri P di belakang penamaan prosesor memang lebih ditujukan untuk laptop tipis yang lebih mengedepankan performa tinggi, berbeda dengan seri U yang lebih menyeimbangkan antara efisiensi dan performa.

Karena hanya terdapat dua porta, Lenovo menyediakan ekstension dalam paket yang mengandung porta D-Sub 15 pin, HDMI, USB 3 Standard-A, dan jack audio 3,5 mm.

Prosesor ini ditemani dengan memori utama berupa 16 GB LPDDR5-4800 yang terpasang secara permanen alias onboard. Sementara media simpannya adalah SSD generasi terbaru dengan interkoneksi PCI Express Gen 4 x4 plus kapasitas 1 TB. Sebagai laptop tipis, pilihan upgrade memang ditiadakan, kecuali bila Anda ingin mengganti SSD 1 TB itu dengan kapasitas yang lebih besar.

Dengan kombinasi komponen tersebut, laptop ini secara teori jelas sudah sangat memadai untuk segala macam aktivitas. Untuk itu kami menjalankan pengujian untuk mengetahui performanya secara nyata. Performa kencang berbasis CPU atau prosesor cukup baik yang terlihat pada skor pengujian seperti Cinebench R20 ataupun PCMark 10. Begitu pula dengan proses transcoding video dan audio yang relatif cepat.

Saat berbeban penuh, frekuensi kerja alias clock naik turun pada kisaran 1,9 GHz sampai 2,5 GHz. Frekuensi ini memang masih jauh dari frekuensi kerja maksimalnya yang 4,7 GHz. Namun hal ini agar suhu tidak terlalu tinggi sehingga sistem bisa bekerja dengan baik dan stabil. Lagi pula 4,7 GHz itu untuk kondisi tertentu saja. Hasil lebih lengkapnya bisa dilihat pada tabel yang kami cantumkan di halaman akhir.

Di sisi kanan terdapat USB Type-C yang mendukung Thunderbolt 4 dan DisplayPort, tombol power, dan webcam e-shutter.