"Pada dasarnya ini berarti data bisnis dan pelanggan Anda terlindungi dengan lebih baik, biaya perangkat lunak dan perangkat keras berkurang, dan otomatisasi bisa diterapkan dalam banyak tugas administratif," pungkasnya.
Database multimodel juga memungkinkan analisis yang lebih baik, sehingga perusahaan mampu mengumpulkan dan menganalisis data transaksi dan perilaku untuk keunggulan kompetitif. Kemampuan ini penting karena 30% perusahaan yang mengutamakan data di Asia-Pasifik mendapat lebih banyak tinjauan yang dapat ditindaklanjuti dan dapat menargetkan sumber pendapatan baru dengan lebih baik.
"Database multimodel mendukung pengumpulan data secara terpisah dapat memastikan aliran data dan kinerja aplikasi menjadi cepat tanpa gangguan," ujarnya.
Replikasi lintas database dan arsitektur yang mengutamakan memori dalam database multimodel juga mengurangi waktu tunggu (latency) sekaligus memungkinkan perusahaan memperluas skala bisnis multidimensi sesuai kebutuhan. Di Asia Pasifik misalnya, mahadata (Big Data) telah digunakan untuk mempromosikan pariwisata dan menyusun kebijakan yang ramah pariwisata untuk mendorong dan menggairahkan kembali industri perhotelan yang sedang berjuang.
Data, yang merupakan satu dari lima building blocks teknologi, perlu dikelola secara efektif jika pengembang ingin membangun aplikasi masa depan.
Stuart mengatakan perusahaan terus mendapatkan keuntungan dari layanan mikro, karena mereka tetap gesit, cepat, dan dapat beradaptasi dengan semua yang diinginkan konsumen modern.
"Dengan database multimodel, perusahaan dapat maju dengan aplikasi yang lebih canggih dan bersaing di lapangan permainan yang setara tanpa dibebani oleh data yang terserak, lamanya waktu tunggu atau kinerja yang lambat," tutupnya.