Find Us On Social Media :

Jelang 2023, Red Hat Bagikan Kiat Menghadapi Ketidakpastian Global

By Liana Threestayanti, Rabu, 14 Desember 2022 | 13:30 WIB

Kelincahan dan kemampuan cepat beradaptasi dengan perubahan sangat dibutuhkan di tengah ketidakpastian saat ini. Bagaimana hal itu dapat dilakukan perusahaan dari sisi teknologi?

Selanjutnya, perhatikan anggota tim Anda. Bisnis bisa jadi terlalu terobsesi dengan jabatan. Ini hanyalah sebagian dari cerita – tentang apa yang sedang dilakukan seseorang, bukan tentang apa yang bisa mereka lakukan. 

Melakukan audit terhadap skill yang ada lebih bernilai dibandingkan menghilangkan peran. Berdasarkan pengalaman saya, hal ini selalu tentang menggali talenta yang Anda tidak tahu Anda miliki, dan siapa yang bisa ditugaskan kembali untuk mengisi posisi yang lebih penting.

Berikutnya adalah ekosistem Anda. Mungkin Anda bahkan tidak menyadari bahwa Anda adalah bagian dari satu ekosistem. 

Namun, berhenti memikirkan tentang semua bisnis yang Anda sentuh: pelanggan Anda, pemasok, agensi, mitra teknologi. Mereka mungkin juga merasakan tekanan yang sama dengan Anda. 

Kata kuncinya adalah: manfaatkan hubungan ini. Dengan menghubungi mereka dan bertanya apa yang bisa Anda bantu, Anda mengundang mereka dan memberikan bantuan sebagai balasannya. “Imbalannya” bisa berupa syarat kontrak yang lebih menguntungkan, masukan untuk pengembangan produk, atau sesederhana bekerja sama untuk menghadapi tantangan yang Anda hadapi. Hal luar biasa akan terjadi saat Anda berkolaborasi.

Semua itu akan menjadi lebih mudah saat Anda menjalankan teknologi open source dalam organisasi dengan budaya terbuka atau open culture. Open-source stack (susunan teknologi/solusi open sourece) sangat fleksibel, mampu “berputar tajam” di antara lingkungan infrastruktur yang berbeda dan mengeksplorasi integrasi baru antara software yang memiliki interoperabilitas. Sementara dalam budaya terbuka, perubahan dan kolaborasi adalah value “business as usual.” Komunitas bukanlah konsep yang kaku, melainkan sebuah ekosistem yang sangat terorganisasi dengan proses engagement yang jelas.

Bandingkan dengan bisnis yang dibangun dengan teknologi yang rigid atau kaku dan berbasis proprietary, di mana insting pertamanya adalah kerahasiaan, dan perubahan harus terjadi berdasarkan keputusan dari atas. Melakukan perubahan bisnis dengan teknologi seperti ini ketika dalam ketidakpastian adalah ibarat memutar kapal tanker di tengah badai, atau seperti seorang perenang yang mengubah arah di laut tenang.

Bisnis-bisnis yang berinvestasi dalam teknologi open source dan budaya keterbukaan akan lebih siap dalam menghadapi masa-masa sulit yang kita hadapi – 92% pemimpin IT merasa solusi open source enterprise penting untuk menjawab tantangan yang terkait dengan COVID-19.

Bisnis menghadapi aneka tantangan yang rumit. Baru saja kita berhadapan dengan krisis keuangan global yang paling serius sejak era Depresi Besar atau Great Depression (atau krisis malaise). Kemudian muncul COVID-19 yang datang entah dari mana dan mengubah kehidupan yang kita ketahui selama ini. Belum lagi kejutan-kejutan “lokal”, seperti tergulingnya pemerintahan, jatuhnya mata uang, bencana banjir, dan kebakaran hutan yang terjadi di banyak tempat. 

Dan pelajarannya adalah “always expect the unexpected,” selalu siap menghadapi hal-hal yang tak terduga. Sekarang saatnya kita persiapkan dan bangun agility. Yaitu, kelincahan beradaptasi dengan perubahan, satu kemampuan yang mau tak mau akan Anda butuhkan.