Microsoft telah mengintegrasikan Bing ChatGPT ke dalam aplikasi keyboard SwiftKey untuk perangkat Android.
Integrasi itu memungkinkan pengguna mengakses chatbot Bing ChatGPT dengan cepat, hanya dengan mengetuk tombol di aplikasi apa pun.
Sebagai informasi, integrasi itu mencakup dua mode yaitu mode obrolan yang menawarkan akses ke chatbot dan mode nada yang menulis ulang teks apa pun di dalam keyboard.
Untuk menggunakannya, Anda harus mengunduh SwiftKey versi beta di Google Play Store seperti dilansir The Verge.
Microsoft juga akan mengintegrasikan Bing ChatGPT ke dalam keyboard iPhone sekaligus meramaikan persaingan sejumlah papan ketik bertenaga AI di iOS yang menyertakan integrasi ChatGPT.
Microsoft mengakuisisi SwiftKey pada 2016 setelah keyboard pihak ketiga melonjak popularitasnya di Android dan iOS.
Saat itu, Swiftkey merupakan salah satu aplikasi keyboard Android terbaik, berkat penelusuran, koreksi otomatis, dan dukungan temanya.
Kehadiran Iklan
Begini cara menggunakan Bing ChatGPT
Pengguna peramban Microsot Bing meroket sejak kehadiran chatbot AI ChatGPT. Microsoft sendiri telah mengucurkan investasi jutaan dolar AS ke OpenAI selalu pemilik ChatGPT. Tentunya, jumlah pengguna Bing yang meningkat itu adalah peluang bisnis yang besar bagi Microsoft. Karena itu, Microsoft akan mulai menayangkan iklan di Bing ChatGPT.
"Kami berencana memasang iklan pada pengalaman chat pengguna," kata Corporate Vice President Microsoft, Yusuf Mehdi, dalam blog resmi perusahaan.
Saat ini Microsoft sedang menguji coba kemampuan iklan pada Bing sejak beberapa saat lalu. Menurut laporan, raksasa teknologi itu sudah berdiskusi dengan para agensi iklan pada Februari 2023.
"Bing versi baru sedang dalam proses pengkajian. Akan ada beberapa variabel yang nanti bakal muncul. Kami sekarang masih mengeksplor kesempatan baru untuk iklan," katanya seperti, dikutip dari TheVerge.
Belum jelas seperti apa format iklan pada chatbot itu nantinya. Rumornya, ketika sedang ngobrol dengan chatbot, pengguna akan melihat boks berlabelkan 'ads' yang masih berhubungan dengan topik bahasan.
Untuk komposisi iklan yang muncul, Microsoft belum merinci lebih lanjut. Namun, hal ini sudah diprediksi sejak awal ChatGPT menghebohkan ranah maya.
Sama halnya dengan Instagram, Facebook, YouTube, yang dulunya murni sebagai platform media sosial. Kini, layanan-layanan itu tak ubahnya billboard berjalan dengan banyaknya promosi iklan di sela-sela penjajalan.
Pengguna Meroket
Ilustrasi ChatGPT.
Raksasa teknologi Microsoft bertaruh besar pada AI (Artificial Intelligence) yang dihadirkan pada mesin pencari Bing versi baru, dan tampaknya taruhan tersebut berhasil, dengan Bing mendapatkan banyak pengguna baru sedangkan Google mengalami penurunan sedikit.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Microsoft melihat peningkatan hampir 16% pada kunjungan halaman ke Bing sejak diluncurkannya pengalaman obrolan "co-pilot" yang didukung oleh GPT-4.
"Co-pilot" ini tampaknya menarik sejumlah pengguna baru, karena Microsoft sendiri awal bulan ini mengonfirmasi bahwa Bing telah berhasil melampaui 100 juta pengguna aktif untuk pertama kalinya.
Peningkatan 15,8% pada kunjungan halaman terlihat dari data sejak peluncuran Bing versi baru pada tanggal 7 Februari 2023 oleh Microsoft, dan menunjukkan bahwa Microsoft membuat kemajuan dalam tujuannya untuk menarik pengguna baru dari dominasi Google dalam bisnis mesin pencari.
Sedangkan angka kunjungan halaman Google dilaporkan turun, dengan penurunan sekitar 1% selama periode waktu yang sama.
Jika dilihat, 1% bukanlah angka pengurangan yang besar, tetapi angka itu adalah jumlah yang cukup besar jika dalam hal pengguna mesin pencari Google.
Analis Gil Luria mengatakan bahwa bahkan 1-2% pengguna Google yang beralih ke Bing akan menjadi "menguntungkan secara materi" bagi Microsoft, seperti dikutip dari 9To5Google.
Lebih lanjut, sama seperti penurunan kunjungan halaman, unduhan aplikasi Bing dan Google di smartphone juga mengalami perubahan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data dari tanggal 5 Februari 2023 hingga 11 Maret 2023 dengan bulan sebelumnya, Bing mengalami hampir 8 kali lebih banyak unduhan, sementara Google mengalami penurunan sekitar 2%.
Melihat kondisi demikian, Google tentu saja tidak menyerah begitu saja. Baru-baru ini misalnya, Google telah meluncurkan pratinjau Bard, produk AI generative andalannya, dan juga telah membocorkan informasi bahwa teknologi tersebut bakal terintegrasi dengan Google Search dan produk Google lainnya seperti Workspace.
Tapi, melihat kondisi pada saat ini, Google jelas agak tertinggal dari Microsoft.