Find Us On Social Media :

Awas! Pengguna Harus Waspadai Lima Modus Penipuan Berkedok ChatGPT

By Liana Threestayanti, Selasa, 16 Mei 2023 | 16:00 WIB

“Ada gula, ada semut.” Inilah yang saat ini dialami oleh ChatGPT. Popularitas membuatnya menjadi pusat perhatian, termasuk para penjahat siber. (Ilustrasi ChatGPT)

“Ada gula, ada semut.” Inilah yang saat ini dialami oleh ChatGPT. Popularitas membuatnya menjadi pusat perhatian banyak pihak, termasuk para penjahat siber.

Sisi gelap dari popularitas ini adalah bahwa ChatGPT juga menarik minat para penipu atau scammer yang ingin mendulang keuntungan dari penggunaan nama dan nama domain terkait chatbot buatan OpenAI ini.

Laporan yang dibuat Unit 42 Palo Alto Networks menyebutkan bahwa antara bulan November 2022 sampai April 2023, terjadi peningkatan signifikan pada pendaftaran domain terkait ChatGPT, yaitu sampai 910%. 

Masih dari hasil observasi Unit 42 terhadap log DNS Security, di periode yang sama, terdapat pertumbuhan sebesar 17.818% pada domain-domain yang menumpang/menyerobot (squatting) domain ChatGPT. Selain itu, tiap harinya, sistem Advanced URL Filtering Palo Alto Networks mendeteksi adanya 118 URL jahat terkait ChatGPT.

Meta pun mencatat adanya peningkatan aktivitas cyber security terkait ChatGPT. Dalam laporan keamanan Meta untuk kuartal 1 2023, sejak bulan Maret saja, para analis keamanan Meta menemukan sekitar 10 jenis malware yang menyamar sebagai ChatGPT dan tool AI yang serupa dan berupaya menyusup ke akun online, terutama akun bisnis.

Dengan berbagai temuan tersebut, pengguna ChatGPT sebaiknya lebih berhati-hati karena geng penjahat maya mulai mendompleng bahkan mencatut popularitas, serta memanfaatkan kepintaran si chatbot AI ini. 

Inilah lima modus penipuan atau scamming terkait ChatGPT yang harus diwaspadai.

1. Penipuan lewat email

Email telah dimanfaatkan sebagai vektor scamming oleh para penjahat siber sejak lama, apakah itu untuk menyebarkan malware, melakukan pemerasan, atau mencuri informasi berharga. Seiring popularitas ChatGPT, nama tenar chatbot ini pun digunakan dalam email scam untuk mengelabui penerima email. 

Tak hanya itu, kemampuan menulis ChatGPT juga dimanfaatkan para penjahat siber untuk menulis email phishing. Email yang ditulis dengan baik, tidak ada kesalahan ejaan maupun tata bahasa, akan lebih dipercaya penerima email.

2. Browser extension palsu

Browser extension adalah tool yang digunakan oleh banyak orang. Namun extension jahat yang ditumpangi malware bisa mencuri data pengguna internet. 

Seperti pernah kami bahas, penggunaan extension, misalnya Chrome extension, dapat meningkatkan cara kita menggunakan ChatGPT.