Dengan keuntungan yang mampu diberikannya, tercatat saat ini sudah banyak industri yang menerapkan industrial automation di pabriknya, mulai dari industri skala kecil, menengah, hingga besar.
“Hampir semua industri saat ini hampir pakai industrial automation, cuma mungkin level complexity (tingkat kompleksitas) atau kecanggihannya yang berbeda-beda. Industri yang terbesar adopsi industrial automation seperti oil and gas, trus food and baverage, dan pabrik-pabrik besar misalnya. Pabrik besar itu juga biasanya sudah adopsi industrial automation itu sudah cukup lama,” ungkap Martin.
Martin Setiawan, Business Vice President Industrial Automation, Schneider Electric.
Tantangan yang Biasanya Dihadapi
Menurut pandangan Martin, setidaknya ada beberapa tantangan yang biasanya ditemui pada industri di tanah air saat mereka menerapkan industrial automation.
“Tantangan yang ditemukan saat adopsi industrial automation biasanya untuk SME (Small Medium Enterprise) mungkin mereka belum mau investasi, mereka harus prepare (siapkan) investasinya. Karena they have to pay for that ya kan. investasi itu biasanya tergantung customer (konsumen)-nya. Ada yang mau investasi ada yang ga mau investasi. Tapi rata-rata sekarang, ada juga yang mau investasi tapi they dont want to start. They have a budget, they want to do it, tapi they dont want to start,” ucap Martin.
Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) juga menjadi tantangan lain yang umumnya ditemukan industri. “Kemampuan SDM-nya juga harus ditingkatkan. Kalau nggak, nggak terpakai (industrial automation) jadi mubazir,” ujar Martin.
Solusi Industrial Automation dari Schneider Electric
Sebagai perusahaan yang membantu industri dalam melakukan transformasi digital, Schneider Electric memiliki solusi industrial automation untuk industri-industri di seluruh dunia, termasuk yang ada di Indonesia.
“Kita punya hardware (perangkat keras), kita punya software, kita punya services (layanan)-nya, kita punya semuanya. Apakah untuk industri kecil atau besar? Kita punya semua. Itu hanya scalability (skalabilitas) ya. Tapi solusinya kita punya semua,” papar Martin
“Dan untuk software juga, Schneider ini cukup aktif dalam akuisisi software company (perusahaan perangkat lunak), Aveva misalnya dan banyak lagi. Mulai dari desain dan build stage (tahap pembangunan) sampai operation (operasi) dan maintenance (pemeliharaan), nah itu kita punya semua software-nya. Itu semua bisa mendukung industri lebih efisien dalam mulai dari desain sampai eksekusi,” tambahnya lagi.