Find Us On Social Media :

Begini Cara Aruna Tingkatkan Pendapatan Nelayan dengan Cloud

By Liana Threestayanti, Senin, 12 Juni 2023 | 16:13 WIB

Memanfaatkan cloud computing, Aruna membantu ekosistem perikanan Indonesia melakukan digitalisasi. Bagaimana caranya?

Memanfaatkan cloud computing, Aruna membantu ekosistem perikanan melakukan digitalisasi, mengakses pasar global, meningkatkan bisnis, dan mewujudkan perikanan yang berkelanjutan.

Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, yaitu sepanjang 95.181 km (Kominfo, 2023). Namun ekosistem perikanan di tanah air, terutama nelayan, masih mengandalkan pengetahuan tradisional dalam kegiatan penangkapan ikan.

Hal inilah yang melatarbelakangi kiprah Aruna dalam mengembangkan ekosistem perikanan digital di Indonesia melalui penggunaan aplikasi dan sistem bisnis yang semuanya berbasis cloud computing dari Google Cloud.

Startup yang berdiri pada tahun 2016 ini menghubungkan lebih dari 39.000 nelayan Indonesia dengan pasar-pasar global, sambil memberikan pengetahuan tentang perikanan berkelanjutan melalui aplikasi Aruna Heroes dan Nelayan.

Dengan aplikasi Aruna Heroes, jagoan teknologi lokal membantu nelayan mencatat hasil tangkapan dan penjualan ikan, menawar harga terbaik, dan menerima pembayaran yang cepat. Aplikasi ini memungkinkan pengguna memasukkan transaksi bahkan saat tidak ada koneksi internet. Begitu aplikasi kembali terhubung dengan internet, data secara otomatis disinkronkan dengan Google Cloud untuk memastikan konsistensi di seluruh ekosistem Aruna.

Sedangkan aplikasi Nelayan Aruna adalah tempat para pahlawan ekologi lokal memberikan informasi kepada nelayan tentang metode penangkapan ikan yang berkelanjutan dan regulasi yang berlaku. 

"Dengan Google Cloud, kami dapat mengatasi semua kebutuhan komputasi dan data kami dalam satu tempat, sehingga kami dapat berfokus pada membangun ekosistem yang meningkatkan penghidupan para nelayan," ungkap Walesa Danto, Head of Products, Aruna.

Lebih lanjut Walesa menjelaskan, Aruna memanfaatkan Google Kubernetes Engine (GKE) untuk aplikasi frontend dan sistem bisnis sehingga perusahaan dapat dengan cepat meningkatkan skala aplikasi. 

Menurut Walesa Danto, GKE juga memastikan setiap sistem memiliki cadangan supaya perusahaan dapat menjalankan semua operasinya tanpa gangguan. “Ketika kami mengalami lonjakan Central Processing Unit (CPU) akibat banyak kueri yang bersamaan atau beban kerja yang berat, GKE secara otomatis men-deploy sebuah kontainer dalam hitungan menit untuk memenuhi perjanjian tingkat layanan (SLA) dengan mitra," jelasnya.

Aruna mengoperasikan lebih dari 200 layanan mikro di GKE, termasuk sebuah layanan message bus untuk memfasilitasi komunikasi antar aplikasi dan proses Know-Your-Customer (Kenali Pelanggan Anda) dalam menggabungkan nelayan.

Selain mendirikan platform digital, Aruna telah melakukan standardisasi stock keeping units (SKU) agar setiap orang melaporkan informasi dengan cara yang sama di seluruh rantai pasokan. Setiap SKU mewakili sebuah produk dengan kriteria tertentu seperti spesies ikan, ukuran, dan jenis kemasan.

Aruna memperoleh visibilitas rantai pasokan dengan melacak lebih dari 1.000 SKU dalam sistem Enterprise Resource Planning (ERP) bernama Odoo. SKU tesebut dapat dilacak mulai dari saat ikan tiba di dermaga hingga saat produk kemasan meninggalkan gudang.