Perusahaan induk Google Alphabet memperingatkan karyawannya untuk tidak memberikan data rahasia ke chatbot AI karena dapat membahayakan perusahaan.
Sebelumnya, Samsung juga memperingatkan keras para karyawannya untuk tidak memasukkan data rahasia perusahaan ke chatbot AI.
"Kami meminta para insinyur tidak memasukkan kode komputer lewat chatbot AI," kata Google seperti dikutip Reuters.
Alphabet mengungkap dua alasan mengapa seluruh karyawan harus berhati-hati menggunakan chatbot AI.
Pertama adalah peninjau manusia karena chatbot AI seperti ChatGPT didukung oleh manusia yang dapat membaca data sensitif yang dimasukkan dalam obrolan.
Alasan lainnya, chatbot AI dapat memproduksi data yang diserapnya dan menimbulkan risiko kebocoran.
Google telah memiliki chatbot AI-nya sendiri yaitu Google Bard dan telah hadir ke 180 negara serta tersedia dalam lebih dari 40 bahasa.
Perusahaan juga memperluas alat AI-nya ke produk Google lainnya seperti Maps dan Lens, meskipun ada keberatan dari beberapa pemimpin seputar potensi tantangan keamanan internal yang disajikan oleh program tersebut.
Salah satu alasan mengapa Google mencoba melakukan keduanya adalah untuk menghindari potensi kerugian bisnis.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, raksasa teknologi itu telah banyak berinvestasi dalam teknologi ini, dan setiap kontroversi besar atau kesalahan keamanan dapat membuat Google kehilangan banyak uang.
Pecat Karyawan
Ilustrasi ChatGPT