Samsung resmi melarang karyawannya menggunakan chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan seperti ChatGPT. Jika ada karyawan yang nekat, maka Samsung akan memecat karyawan yang melanggar.
"Kami meminta Anda mematuhi pedoman keamanan kami. Bagi yang melanggar, kami akan langsung PHK," tulis Samsung dalam memo internal mereka seperti dikutip Mashable
Sebelumnya, ada tiga karyawan Samsung dari divisi semikonduktor yang tidak sengaja membocorkan informasi rahasia perusahaan ke ChatGPT. Divisi itu memang mengizinkan para insinyur menggunakan ChatGPT untuk mengecek kode sumber.
Sayangnya, ketiga karyawan itu membocorkan kode sumber rahasia ke kolom obrolan (chat) ChatGPT untuk menguji kesalahan. Samsung khawatir data yang telah tersebar ke ChatGPT bakal disimpan dalam server eksternal dan akan sangat sulit dihapus dan dikembalikan.
Samsung juga melakukan survei bulan lalu dan sebanyak 65 persen responden meyakini perangkat AI memiliki risiko keamanan.
"Ketertarikan terhadap platform AI generatif seperti ChatGPT telah tumbuh baik secara internal maupun eksternal," tulis Samsung kepada stafnya.
"Ketertarikan tersebut berfokus kepada penggunaan dan efisiensi platform itu, namun juga ada kekhawatiran yang tumbuh terkait risiko keamanan yang dimilikinya," lanjut perusahaan.
Kronologi Kebocoran Data
Ilustrasi ChatGPT.
Saat ini chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT menjadi pilihan pengguna ketika ingin mencari informasi dan berita.
ChatGPT sukses memberikan pengalaman baru dan data informasi yang jauh lebih menyenangkan dan akurat dibanding lewat mesin pencari.
Baru-baru ini Samsung mengizinkan tim insinyur semikonduktor untuk menggunakan layanan chatbot AI termasuk ChatGPT dalam pekerjaannya. Sayangnya, para pegawai Samsung tidak sengaja membocorkan data rahasia perusahaan ke ChatGPT.