Find Us On Social Media :

Dua Alasan Google Peringatkan Karyawan Berhati-hati Pakai Chatbot AI

By Adam Rizal, Senin, 19 Juni 2023 | 09:30 WIB

Ilustrasi Google Bard.

Perusahaan induk Google Alphabet memperingatkan karyawannya untuk tidak memberikan data rahasia ke chatbot AI karena dapat membahayakan perusahaan.

Sebelumnya, Samsung juga memperingatkan keras para karyawannya untuk tidak memasukkan data rahasia perusahaan ke chatbot AI.

"Kami meminta para insinyur tidak memasukkan kode komputer lewat chatbot AI," kata Google seperti dikutip Reuters.

Alphabet mengungkap dua alasan mengapa seluruh karyawan harus berhati-hati menggunakan chatbot AI.

Pertama adalah peninjau manusia karena chatbot AI seperti ChatGPT didukung oleh manusia yang dapat membaca data sensitif yang dimasukkan dalam obrolan.

Alasan lainnya, chatbot AI dapat memproduksi data yang diserapnya dan menimbulkan risiko kebocoran.

Google telah memiliki chatbot AI-nya sendiri yaitu Google Bard dan telah hadir ke 180 negara serta tersedia dalam lebih dari 40 bahasa.

Perusahaan juga memperluas alat AI-nya ke produk Google lainnya seperti Maps dan Lens, meskipun ada keberatan dari beberapa pemimpin seputar potensi tantangan keamanan internal yang disajikan oleh program tersebut.

Salah satu alasan mengapa Google mencoba melakukan keduanya adalah untuk menghindari potensi kerugian bisnis.

Seperti yang dinyatakan sebelumnya, raksasa teknologi itu telah banyak berinvestasi dalam teknologi ini, dan setiap kontroversi besar atau kesalahan keamanan dapat membuat Google kehilangan banyak uang.

Pecat Karyawan

Ilustrasi ChatGPT

Samsung resmi melarang karyawannya menggunakan chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan seperti ChatGPT. Jika ada karyawan yang nekat, maka Samsung akan memecat karyawan yang melanggar.

"Kami meminta Anda mematuhi pedoman keamanan kami. Bagi yang melanggar, kami akan langsung PHK," tulis Samsung dalam memo internal mereka seperti dikutip Mashable

Sebelumnya, ada tiga karyawan Samsung dari divisi semikonduktor yang tidak sengaja membocorkan informasi rahasia perusahaan ke ChatGPT. Divisi itu memang mengizinkan para insinyur menggunakan ChatGPT untuk mengecek kode sumber.

Sayangnya, ketiga karyawan itu membocorkan kode sumber rahasia ke kolom obrolan (chat) ChatGPT untuk menguji kesalahan. Samsung khawatir data yang telah tersebar ke ChatGPT bakal disimpan dalam server eksternal dan akan sangat sulit dihapus dan dikembalikan.

Samsung juga melakukan survei bulan lalu dan sebanyak 65 persen responden meyakini perangkat AI memiliki risiko keamanan.

"Ketertarikan terhadap platform AI generatif seperti ChatGPT telah tumbuh baik secara internal maupun eksternal," tulis Samsung kepada stafnya.

"Ketertarikan tersebut berfokus kepada penggunaan dan efisiensi platform itu, namun juga ada kekhawatiran yang tumbuh terkait risiko keamanan yang dimilikinya," lanjut perusahaan.

Kronologi Kebocoran Data

Ilustrasi ChatGPT.

Saat ini chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT menjadi pilihan pengguna ketika ingin mencari informasi dan berita.

ChatGPT sukses memberikan pengalaman baru dan data informasi yang jauh lebih menyenangkan dan akurat dibanding lewat mesin pencari.

Baru-baru ini Samsung mengizinkan tim insinyur semikonduktor untuk menggunakan layanan chatbot AI termasuk ChatGPT dalam pekerjaannya. Sayangnya, para pegawai Samsung tidak sengaja membocorkan data rahasia perusahaan ke ChatGPT.

Data-data rahasia perusahaan yang dimasukkan ke ChatGPT termasuk source code untuk program baru, catatan meeting internal, serta informasi lain terkait hardware. Dalam sebulan, ada 3 insiden yang terdeteksi soal bocornya informasi perusahaan via ChatGPT.

Otomatis, informasi yang dibocorkan pegawai Samsung itu akan tersimpan di dalam sistem OpenAI dan ChatGPT akan menggunakan data pengguna untuk melatih dirinya supaya lebih cerdas.

Samsung Electronics pun telah mengirim peringatan ke semua karyawannya soal bahaya potensi kebocoran informasi rahasia perusahaan.

Akhirnya, divisi semikonduktor Samsung membuat sistem AI internal untuk digunakan para karyawan dengan ukurannya yang terbatas hanya 1024 byte seperti dilansir TechRadar.

Bakal Digantikan AI

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI).

Perusahaan penempatan tenaga kerja global Challenger, Gray & Christmas baru-baru ini membuat riset kecil-kecilan tentang dampak kehadiran ChatGPT kepada lapangan pekerjaan.

Perusahaan riset itu menanyakan kepada ChatGPT tentang berapa banyak pekerja yang diperkirakan akan tergantikan dengan ChatGPT. Jawabannya ada 4,8 juta pekerjaan di AS yang bakal digantikan.

Goldman Sachs memperkirakan ada 18 persen pekerjaan di seluruh dunia pada akhirnya akan digantikan teknologi AI. Apalagi, saat ini ChatGPT paling banyak digunakan untuk mendukung para pekerja di berbagai industri, membantu mereka menyelesaikan tugas-tugas yang masih membutuhkan penilaian manusia.

"Saat ini, kecerdasan buatan harus dilihat sebagai alat untuk mendukung pekerja dan bukan sebagai pengganti peran mereka. Tentu saja, model bahasa prediktif dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas, sehingga memberikan lebih banyak waktu bagi pekerja untuk fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan pemikiran yang lebih tinggi," kata wakil presiden senior Andrew Challenger dalam sebuah pernyataan.

Berbagai perusahaan di bidang AI, perawatan kesehatan, dan bidang hukum mempekerjakan insinyur untuk melatih LLM agar dapat memberikan respons yang lebih berguna dan disesuaikan dengan masukan mereka.

Perusahaan outplacement juga mengajukan pertanyaan langsung kepada LLM: ChatGPT memperkirakan bahwa LLM suatu hari nanti dapat menggantikan pekerja dalam peran-peran berikut ini:

Perwakilan layanan pelanggan

Penulis teknis

Penerjemah dan juru bahasa

Penulis naskah

Petugas entri data

Bidang-bidang yang ChatGPT anggap paling mampu untuk dimasuki meliputi:

Ilmu data

Pembelajaran mesin

Ilmu komputer

Matematika dan statistik

Robotika dan otomatisasi

Bisnis

Baca Juga: Teknologi ini Bisa Deteksi Tulisan Hasil ChatGPT, Keakuratan 98 Persen

Baca Juga: Jangan Panik! Ini Cara Mudah Mengatasi Kesalahan Login ChatGPT