Pada bulan Februari lalu, Microsoft memasuki ranah chatbot AI dengan menghadirkan Bing versi baru yang dilengkapi ChatGPT. Tak lama, Google mengikutinya dengan merilis AI Bard.
Raksasa teknologi di Tiongkok, Alibaba, juga telah meluncurkan saingan ChatGPT bernama Tongyi Qianwen dengan kemampuan bahasa China dan Inggris.
Dikutip dari CNET, meskipun telah mengumumkan startup AI-nya sendiri, Musk termasuk di antara lebih dari 1.000 orang berpengaruh di industri teknologi yang menandatangani surat terbuka pada bulan Maret lalu.
Surat terbuka itu mendesak laboratorium AI untuk mengambil jeda setidaknya selama enam bulan dalam pengembangan teknologi AI.
Hal itu lantaran Musk menilai adanya "risiko besar" terhadap masyarakat dari teknologi AI yang semakin hari semakin canggih.
CEO OpenAI Sam Altman dan CEO DeepMind Demis Hassabis, bersama dengan para ilmuwan dan tokoh-tokoh terkemuka lainnya, pada bulan Juni lalu pun telah menandatangani pernyataan yang memperingatkan terkait risiko teknologi AI.
Sementara itu, Microsoft pada bulan Mei lalu juga telah merilis laporan setebal 40 halaman yang mengatakan bahwa regulasi teknologi AI diperlukan untuk tetap berada di depan potensi risiko dan pelaku kejahatan yang memanfaatkan teknologi tersebut.
Baca Juga: Cara IBM Kembangkan AI Watsonx dengan Biaya Murah dan Hemat Energi
Baca Juga: Komedian Sarah Silverman Gugat Pembuat ChatGPT Gara-gara Ini
Baca Juga: Alibaba Cloud Kenalkan Model AI Penghasil Gambar Tongyi Wanxiang