“Dan terakhir, membangun masa depan yang tangguh dan berkelanjutan yang dapat Anda percayai dengan penuh keyakinan, sehingga Anda dapat memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. Kemungkinannya tidak terbatas, dan dimulai dengan Intel,” tambah Pat.
Steve Long (Corporate Vice President SMG, General Manager of Asia Pasific and Japan, Intel), saat menyampaikan keynote speech-nya di Intel Tech Tour 2023.
Mendemokratisasi AI
AI (artificial intelligence) alias kecerdasan buatan menjadi salah satu teknologi yang tidak luput dari perhatian Intel.
“Menurut saya, pendekatan kami terhadap AI, bagaimana kami memikirkan hal tersebut. Jadi pertama-tama, kami menggunakan istilah mendemokratisasi AI. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan mendemokratisasi AI? AI akan ada di mana-mana. Ini lazim. Hal ini didasari oleh beberapa keyakinan,” ujar Steve.
Keyakinan pertama, menurut Steve, AI akan membawa perubahan terhadap generasi dalam menggunakan komputasi. “Kami melihat industri sedang berpacu ke arah sana (AI), namun kami percaya bahwa kami masih berada di tahap yang sangat awal dari pergeseran generasi jangka panjang dalam cara orang menggunakan komputasi.”
“Keyakinan kedua, kami menganggap AI sebagai beban kerja, dan ini akan ada di semua jenis komputasi dan kasus penggunaan yang berbeda. Hal ini sangat penting dan mendasar bagi cara kami membangun produk kami. Saat ini, generative AI telah menciptakan gebrakan dan memang benar, tetapi tidak akan berhenti di situ. Kami pikir ini akan menyebar lebih luas,” lanjut Steve.
Lebih lanjut, Steve memberikan beberapa contoh dari apa yang telah dilakukan Intel di Asia Pasifik dan Jepang dengan berdasarkan teknologi AI.
Di India, Intel telah bekerja sama dengan para peneliti dari universitas CUSAT (Cochin University of Science and Technology) untuk menciptakan solusi AI yang dapat menganalisis gambar kanker payudara, yang mampu mencapai akurasi yang lebih tinggi dalam prediksi. Solusi AI itu sendiri bekerja berdasarkan edge AI.
Contoh lain yang serupa pun telah dilakukan Intel di Taiwan. Bekerja sama dengan HippoScreen, Intel menggunakan tool (alat) Intel OneAPI, yang memungkinkan frame work (kerangka kerja) untuk mengoptimalkan model deep learning (pembelajaran mendalam) yang membantu mendiagnosis depresi.
“Ini juga merupakan contoh lain dari solusi AI, namun lebih kepada edge yang menggunakan frame work yang disediakan Intel di sisi software (perangkat lunak),” cetus Steve.
“Ada banyak contoh lain yang bisa kita bahas, tapi semoga ini memberi sedikit pemahaman tentang bagaimana kami memikirkannya (AI), yang kemudian berlanjut ke bagaimana dan apa yang kami lakukan untuk menangkap peluangnya,” pungkas Steve.
Baca Juga: Intel Cetak Rekor Pendapatan, Fokus Hadirkan AI Performa Tinggi
Baca Juga: Intel dan Ericsson Kembangkan Chip 5G Powerful dan Hemat Daya Listrik