Find Us On Social Media :

East Ventures Optimis dengan Visi Asia Tenggara yang Akan Terintegrasi

By Rafki Fachrizal, Selasa, 12 September 2023 | 20:00 WIB

Ilustrasi East Ventures.

Perekonomian global saat ini masih belum menentu akibat inflasi yang tinggi secara global dan kondisi geopolitik.

Hal ini menciptakan sejumlah tantangan bagi perekonomian di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, terutama bagi startup (perusahaan rintisan) digital.

Meskipun mulai menurun, inflasi masih tetap tinggi. Tingkat suku bunga berada pada level tertinggi dalam 15 tahun terakhir dan diperkirakan akan tetap tinggi di masa mendatang.

Hal ini menyebabkan penurunan valuasi startup sebagai aset investasi alternatif, yang sekarang jauh di bawah dibanding puncaknya pada tahun 2021.

Perlambatan pendanaan di Asia Tenggara belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Jumlah pendanaan ekuitas turun menjadi 427 pendanaan hingga 4 September 2023 dengan penurunan sebesar 58,1% dari 1.019 pendanaan pada tahun 2022.

Menurut laporan terbaru dari TechInAsia, total pendanaan juga diprediksi turun 65,75% menjadi US$6,2 miliar pada akhir tahun ini.

Dari lanskap geopolitik, sebagian besar negara ASEAN akan memiliki pemimpin baru pada akhir tahun depan, termasuk Indonesia.

Transisi kepemimpinan di negara-negara ASEAN menciptakan politik yang dinamis dan dapat berdampak pada lanskap investasi di kawasan ini.

Oleh sebab itu, kesadaran akan berbagai tantangan untuk membuat keputusan strategis dinilai sangat penting.

Pemerintahan yang baru nanti memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai dan masa depan negara dengan tetap menjaga relevansi dan mempertahankan kebijakan ekonomi saat ini.

"Kami berharap pemerintah baru nanti akan melanjutkan kebijakan-kebijakan yang sudah ada. Kami percaya bahwa mereka akan membangun fondasi kokoh yang telah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya dan mempersiapkan bangsa ini menuju pertumbuhan dan kemakmuran yang berkelanjutan," ujar Roderick Purwana, Managing Partner East Ventures.

Di sisi lain, sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia, ASEAN menunjukkan ketangguhannya. ASEAN memiliki angka-angka yang mengesankan, seperti PDB gabungan sebesar US$4 triliun, populasi 650 juta jiwa, lebih dari 70 juta usaha kecil dan menengah, dan potensi untuk mengembangkan ekonominya hingga US$200 miliar.

Pada tahun 2024, ekonomi ASEAN diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,5% yang lebih tinggi daripada ekonomi global. Inflasi di kawasan ini juga terkendali.