Find Us On Social Media :

East Ventures Optimis dengan Visi Asia Tenggara yang Akan Terintegrasi

By Rafki Fachrizal, Selasa, 12 September 2023 | 20:00 WIB

Ilustrasi East Ventures.

Willson Cuaca, Co-Founder & Managing Partner East Ventures, mengungkapkan bahwa ritme (cadence) adalah hal yang penting. Seperti pemain badminton yang harus terus bermain, investor juga harus terus berinvestasi agar dapat merasakan ritme pasar dan mengambil keputusan yang tepat.

"Kami tidak pernah berhenti berinvestasi. Kami tidak peduli apakah hari ini cerah atau hujan, kami akan tetap berinvestasi pada founder yang bagus dan berhenti berinvestasi jika tidak ada lagi founder yang bagus untuk diinvestasikan. Kami telah menyaksikan peningkatan kualitas para founder dari waktu ke waktu.  Mereka dapat membangun bisnis yang sukses lebih cepat dari sebelumnya. Waktu untuk meningkatkan skala bisnis digital di Asia Tenggara telah dikompresi dan dipercepat," jelas Willson.

Beberapa strategi yang diterapkan selama krisis COVID-19 dapat digunakan oleh founder untuk menghadapi krisis pendanaan saat ini.

Strategi-strategi tersebut berbeda untuk setiap tahap, termasuk tahap awal (seed) dan lanjutan (growth).

Pertama, prinsip utama East Ventures untuk perusahaan tahap lanjutan berfokus pada unit ekonomi yang memastikan bahwa setiap transaksi yang dibuat menguntungkan dan perusahaan tersebut berkelanjutan.

Posisi strategis ini memastikan pertumbuhan portofolio East Ventures. Saat ini, 40% dari perusahaan portofolio East Ventures yang sedang bertumbuh memiliki EBITDA yang positif, sementara perusahaan portofolio lainnya menunjukkan jalur yang jelas menuju profitabilitas dan memiliki landasan pacu (runway) setelah tahun 2025.

Misalnya, Fore Coffee, startup ritel kopi, telah mencatatkan EBITDA positif sejak kuartal ketiga 2021 dan akan memperluas operasinya di Singapura pada kuartal keempat 2023.

"Kami masih memiliki dana yang cukup untuk mendukung perusahaan portofolio kami, dan kami sangat berhati-hati dalam menghadapi krisis kedua ini. Krisis pertama yaitu pandemi COVID-19 dan krisis kedua yaitu apa yang terjadi di situasi ketidakpastian global saat ini," tambah Willson.

Pada pertengahan tahun ini, East Ventures menutup pendanaan Growth Plus fund sebesar US$250 juta, sehingga menambah total penggalangan dana East Ventures sebesar US$835 juta sepanjang tahun lalu (Seed, Growth dan Growth Plus).

Pendanaan ini merupakan bukti kepercayaan dari para investor (limited partners/LPs) terhadap strategi investasi East Ventures yang menunjukkan dukungan East Ventures terhadap siklus hidup portofolionya.

Membangun ekosistem digital yang dinamis dan kolaboratif di Indonesia

Terlepas dari faktor ekonomi dan demografi, ada juga pertimbangan lain yang mendasari keyakinan East Ventures terhadap pasar Indonesia.