Find Us On Social Media :

Salesforce Luncurkan Hyperforce di Indonesia untuk Atasi Tantangan Residensi Data

By Dayu Akbar, Selasa, 19 September 2023 | 09:00 WIB

Gavin Barfield, Vice President & Chief Technology Officer for Solutions, Salesforce ASEAN (kiri) dan

Guna makin mendekatkan dengan pelanggannya di Indonesia, akhir Agustus 2023 lalu, Salesforce resmi mengumumkan ketersediaan Hyperforce untuk pasar Indonesia.

Sebagai infrastruktur public cloud yang dibangun di atas Amazon Web Services (AWS), Hyperforce adalah arsitektur infrastruktur yang memungkinkan produk dan aplikasi Salesforce dapat berjalan pada platform public cloud secara cepat dan aman.

Dengan peluncurkan ini, Indonesia jadi negara ke-14 dimana selanjutnya Salesforce menargetkan dua negara lagi di akhir tahun 2023.

Dalam melayani pelanggan di Indonesia, layanan Hyperforce akan selalu dijaga agar tetap konsisten di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dengan kata lain, seseorang yang mengakses layanan Hyperforce di Indonesia akan mendapatkan hal yang sama seperti seseorang yang mengakses di Amerika Serikat atau Singapura.

“Dari sisi teknis, tidak ada tantangan bagi Salesforce mengingat mereka telah bermitra dengan AWS dan model yang digunakan di semua negara konsisten, menawarkan keamanan dan konsistensi produk yang seragam,” ucap Gavin Barfield, Vice President & Chief Technology Officer for Solutions, Salesforce ASEAN.

Gavin mengakui bahwa pelanggan di Indonesia, seperti halnya di banyak negara lain, menghadapi tantangan dalam proses digitalisasinya.

Dengan populasi yang didominasi generasi muda yang digital native, perusahaan di Indonesia tertarik untuk mengadopsi model layanan mandiri dan beralih dari sistem lama.

Ketertarikan ada pada aspek otomatisasi dan konsolidasi teknologi untuk mengurangi biaya dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Gavin Barfield, Vice President & Chief Technology Officer for Solutions, Salesforce ASEAN.

Pengalaman yang Dipersonalisasi

Terkait implementasi Hyperforce di Indonesia, Matthew Parin, Hyperforce Product Director, mencatat adanya persamaan dan diferensiasi dengan negara-negara lainnya. Populasi Indonesia yang besar, kemauan untuk mengadopsi teknologi baru, dan kecerdasan digital dianggap menjadi keunggulan tersendiri. Faktor-faktor inilah yang mungkin tidak banyak dimiliki di negara lainnya.