Intel mengumumkan sejumlah teknologi yang bertujuan untuk membawa ArtificiaI Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke berbagai sektor dan membuatnya lebih mudah diakses untuk berbagai jenis tugas, termasuk di perangkat klien, edge computing, jaringan, dan cloud.
CEO Intel Pat Gelsinger mengatakan teknologi AI memiliki peran penting dalam mengubah dunia dan membuka era baru dalam perkembangan global. Hal ini menandakan bahwa komputasi menjadi hal yang fundamental untuk masa depan yang lebih baik bagi banyak orang.
"Cara Ini membuka peluang besar, baik dalam bisnis maupun sosial, untuk para pengembang. Ini juga memungkinkan mereka untuk melewati batasan-batasan teknologi, mengatasi tantangan-tantangan global, dan meningkatkan kualitas hidup individu," ujarnya seperti dikutip Gadgets Now.
Gelsinger memaparkan upaya Intel untuk mengintegrasikan kemampuan AI ke dalam produk perangkat kerasnya dan membuatnya dapat diakses melalui solusi perangkat lunak multi-arsitektur yang terbuka.
" Kami menekankan peran penting AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang disebut "Siliconomy," yang merujuk pada pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh kombinasi teknologi silikon dan perangkat lunak," ujarnya.
Kinerja inferensi AI MLPerf yang baru-baru ini diraih semakin menegaskan komitmen Intel untuk melibatkan semua aspek komputasi AI, termasuk model-model AI yang paling rumit dan besar. Ini juga menyoroti bahwa akselerator Intel Gaudi2 adalah salah satu pilihan terbaik di pasaran untuk kebutuhan komputasi AI.
Gelsinger juga mengungkapkan rencana Intel membangun superkomputer AI besar yang akan sepenuhnya didukung oleh prosesor Intel Xeon dan 4.000 akselerator perangkat keras Intel Gaudi2 AI, dengan Stability AI sebagai pelanggan utama.
Chief Technology Officer Alibaba Cloud, Zhou Jingren, baru-baru ini membahas bagaimana Alibaba memanfaatkan prosesor Intel Xeon Generasi ke-4 dengan akselerasi AI bawaan. Prosesor ini diterapkan pada model-model "AI generatif dan bahasa besar Tongyi Foundation Models" dari Alibaba Cloud. Menurut Jingren, teknologi Intel telah menghasilkan "peningkatan waktu respons yang signifikan," dengan akselerasi rata-rata hingga tiga kali lebih baik.
Intel juga memberikan gambaran singkat tentang prosesor Intel Xeon Generasi berikutnya, mengungkapkan bahwa prosesor Intel Xeon Generasi ke-5 akan menghadirkan peningkatan kinerja dan memori yang lebih cepat tanpa peningkatan konsumsi daya. Setelah peluncuran Sierra Forest, Granite Rapids dengan P-core akan membawa kinerja AI hingga dua hingga tiga kali lebih baik dibandingkan dengan Xeon Generasi ke-4.
Cetak Rekor
Ilustrasi Chip AI (Artificial Intelligence)
Pabrikan chipset komputer Intel meraih labar yang signifikan pada kuartal ini walaupun kondisi pasar komputer PC di dunia sedang melesu.
Hal itu menyebabkan kenaikan saham sekitar 6 persen dan melebihi ekspektasi Wall Street terkait pendapatan kuartal ketiga.
Kenaikan saham Intel itu membuat nilai pasar intel sekitar 9 miliar dolar AS. Padahal, nilai pasar Intel sebelumnya telah menurun dibandingkan dengan pesaingnya seperti Nvidia, Advanced Micro Devices, dan Broadcom.
CEO Intel Pat Gelsinger mengungkapkan peningkatan penjualan chip berasal dari pengemasan canggih yang memungkinkan Intel menggabungkan potongan chip dari perusahaan lain untuk menciptakan chip yang lebih kuat.
"Pengemasan pintar ini diminati dalam industri karena krusial untuk menghadirkan komputasi dan kecerdasan buatan berkinerja tinggi," katanya.
Canalys melaporkan kondisi pasar komputer pribadi (PC) melesu dalam setahun terakhir, penurunannya mencapai 11,5 persen pada kuartal Juni, jauh lebih rendah dari penurunan 30 persen pada dua kuartal sebelumnya.
Pendapatan Intel mencapai 13,9 miliar dolar AS, melebihi perkiraan sebesar 13,23 miliar dolar AS. Intel memproyeksikan margin kotor sebesar 43 persen untuk kuartal ketiga.
Sedangkan, saham Intel telah mengalami peningkatan sebesar 30 persen sepanjang tahun ini.
“Ada banyak minat di industri untuk pengemasan pintar, karena sangat penting untuk menghadirkan komputasi dan AI berperforma tinggi,” kata Gelsinger.
Kembangkan AI
Teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan menjadi menu wajib di setiap produk-produk chip Intel.
CEO Intel Pat Gelsinger mengatakan Intel sangat mendukung dan akan mengimplementasikan teknologi AI dalam pemaparan pendapatan kuartal kedua (Q2) 2023.
"Kami akan memasang teknologi AI di setiap produk," katanya.
Intel akan menjual chipset Meteor Lake yang berfungsi menjalankan machine learning. Sebelumnya, Intel mengatakan chip Ultra baru premiumnya memiliki koprosesor AI dan pada akhirnya akan ada di semua produk yang dijual Intel.
Gelsinger mengungkapkan ada empat kekuatan super atau lima kekuatan super dari perusahaan teknologi termasuk mencakup AI dan cloud.
"Teknologi AI akan ada di setiap alat bantu dengar di masa depan, termasuk milik saya. Entah itu klien, entah itu platform edge untuk kasus penggunaan ritel dan manufaktur dan industri, apakah itu pusat data perusahaan, mereka tidak akan berdiri sendiri," kata Gelsinger, dikutip The Verge.
Peluncuran Chip AI
Intel Corp akan memperkenalkan chip artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada 2025 sekaligus menantang dominasi dan bersaing dengan Nvidia Corp dan Advanced Micro Devices Inc (AMD).
Saat ini Nvidia memimpin pasar chip AI dan AMD akan menantang posisi Nvidia dengan chip bernama MI300. Intel tidak memiliki pengaruh besar di pasar AI, mengingat chip AI-nya yang bernama Ponte Vecchio mengalami penundaan selama bertahun-tahun.
Jeff McVeigh (Kepala Sistem Komputasi dan Grafis Intel) mengatakan Intel membutuhkan waktu untuk memperbaiki chip dan memutuskan strategi untuk menggabungkan unit pemrosesan grafis (GPU) dengan unit pemrosesan pusat (CPU) mereka.
"Sementara kami berkeinginan untuk memiliki CPU dan GPU terbaik di pasar, sulit untuk mengatakan bahwa satu vendor pada satu waktu akan memiliki kombinasi terbaik dari keduanya," kata McVeigh kepada Reuters.
Intel harus mengembangkan chipset yang powerful dan ukurannya yang minimalis mengikuti tren pasar. Intel mengungkapkan chip 'Falcon Shores' terbaru akan memiliki 288 gigabyte memori dan mendukung komputasi floating point 8-bit.
Intel akan mengirimkan super komputer Aurora untuk Laboratorium Nasional Argonne. Uniknya, chipset super komputer itu berdasarkan Ponte Vecchio yang kemampuannya jauh lebih baik daripada chip AI terbaru Nvidia H100.
Teknologi generative AI sendiri mulai populer belakangan ini semenjak kemunculan ChatGPT, Dall-E, Stable Diffusion dan lainnya.
Intel memperkenalkan model generative artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Aurora genAI dalam ajang ISC23.
Aurora genAI dikembangkan khusus untuk penelitian dengan triliunan parameter, hampir enam kali lipat jika dibandingkan ChatGPT yang memiliki 175 juta parameter.
Intel bakal melatih Aurora genAI dengan teks umum, teks penelitian ilmiah, serta data terstruktur dari berbagai ilmu termasuk biologi, kimia, materi, fisika kedokteran, dan sumber-sumber lainnya.
Nantinya Aurore genAI itu akan dimanfaatkan untuk aplikasi penelitian mulai dari mencari molekul dan materi baru, hingga menyarankan eksperimen baru soal biologi, kimia, cuaca, dan lainnya.
Aurora genAI akan menggunakan supercomputer dengan tenaga 2 Exaflop, yang terdiri dari 21.248 CPU Xeon dan 63.744 GPU XEON. Supercomputer Aurora sendiri direncanakan untuk dirilis pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Rekomendasi Tool AI untuk Tingkatkan Produktivitas Penulis Konten
Baca Juga: Bocoran Fitur -fitur AI YouTube yang Bakal Meluncur Tahun Depan