Di ajang HLTH 2023, di Las Vegas, AS, Microsoft menghadirkan solusi dan kemampuan baru dalam pemanfaatan data dan artificial intelligence (AI) di sektor pelayanan kesehatan (healthcare).
Peluncuran ini dilatarbelakangi fakta yang diungkap Deloitte bahwa lebih dari 30% data yang dihasilkan di seluruh dunia datang dari sektor pelayanan kesehatan dan bidang life science.
Temuan lain diungkap oleh World Economic Forum, yaitu rumah sakit menghasilkan 50 petabyte data setiap tahun. Angka tersebut setara dengan 10 miliar file musik.
Namun kenyataannya, 97% dari data tersebut belum dimanfaatkan karena tersimpan di berbagai sistem dan format.
Padahal, pemanfaatan data adalah kunci untuk membuat terobosan klinis dan operasional yang dapat mengubah kehidupan pasien dan perjalanan layanan kesehatan.
Solusi Khusus Kesehatan di Microsoft Fabric
Menjawab tantangan itu, Microsoft mengembangkan tool khusus untuk layanan kesehatan yang disematkan pada Microsoft Fabric, sebuah platform data dan analitik yang diluncurkan Microsoft di bulan Mei lalu. Platform ini dapat menggabungkan data dari berbagai sumber, seperti catatan medis elektronik, citra, sistem lab, perangkat medis, dan sistem klaim sehingga organisasi dapat menstandardisasi data dan mengaksesnya melalui satu wadah.
Di blognya, Microsoft mengatakan bahwa tool-tool baru ini akan membantu sektor pelayanan kesehatan mengeliminasi proses-proses pencarian data di berbagai sumber yang bisa memakan waktu.
Telah diuji di beberapa pelanggan terpilih, di antaranya Northwestern Medicine, Arthur Health, dan SingHealth, tool ini tersedia sebagai preview mulai Selasa lalu.
Tool AI Baru di Azure
Selain itu, Microsoft juga memperkenalkan sejumlah tool baru di Azure AI yang khusus dikembangkan untuk sektor healthcare.
Di antara tool AI baru itu adalah chatbot AI, Azure AI Health Bot, yang dapat mengambil informasi yang bersumber dari data internal sebuah institusi kesehatan maupun dari sumber-sumber eksternal, seperti Food and Drug Administration (FDA) dan National Institutes of Health (NIH).
Chatbot ini dapat dimanfaatkan untuk membantu para staf menjawab berbagai pertanyaan, misalnya cara menangani penyakit tertentu, bagaimana protokol internal dan prosesnya. Pasien juga dapat menggunakan chatbot ini melalui portal, misalnya untuk mencari informasi yang lebih mendalam tentang gejala penyakit atau istilah-istilah medis.
Microsoft juga meluncurkan solusi Text Analytics for Health yang adpat memberikan label dan mengekstraksi informasi medis yang penting dari berbagai sumber data tak terstruktur, seperti dokumen dan catatan klinis. Dikutip dari CNBC.com, selain bahasa Inggris, tool ini juga tersedia dalam bahasa Spanyol, Perancis, Italia, Jerman, Portugis, dan Ibrani.
Tiga Model AI Baru
Di ajang HLTH 2023 ini, Microsoft juga mengumumkan kehadiran tiga model AI baru sebagai preview dalam Azure AI Health Insights.
Memanfaatkan generative AI atau AI generatif, model pertama, yaitu patient timeline, memberi dokter gambaran kronologis sederhana tentang riwayat kesehatan pasien. Di sini, peran AI generatif adalah mengonsolidasikan informasi dari berbagai sumber data tak terstruktur.
Model kedua adalah clinical report simplification.Dalam model ini, para dokter menggunakan AI generatif untuk menyederhanakan laporan yang penuh dengan istilah-istilah medis yang kompleks ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami oleh pasien.
Dan model ketiga, yaitu radiology insights, ditujukan untuk membantu para dokter dan ahli radiologi mengidentifikasi kesalahan dan inkonsistensi dalam berbagai laporan. Model ini juga dapat menawarkan rekomendasi tindak lanjut.
“Melalui inovasi ini, kami mempermudah penyedia layanan kesehatan dalam menciptakan pengalaman yang terhubung di setiap titik layanan, menyediakan alat yang mendorong kolaborasi, memberdayakan tenaga kesehatan, dan membuka nilai dari data klinis dan operasional menggunakan standar data yang penting bagi industri kesehatan,” tulis Alysa Taylor - CVP, Azure + Industry, Microsoft, di blog Microsoft.
Baca juga: Bos Microsoft Bongkar Cara Curang Google Dominasi Pasar AI di Dunia
Baca juga: Microsoft Beberkan Upaya Hacker Tembus Azure Lewat SQL Injection