- Perlindungan eksploitasi terdistribusi: Melindungi dari serangan terhadap kerentanan baru dengan menguji dan menerapkan kontrol kompensasi secara otomatis dalam hitungan menit.
- Segmentasi secara otonom: Menghentikan pergerakan lateral penyerang dengan melakukan pengawasan dan segmentasi jaringan secara mandiri dalam lingkungan besar dan kompleks.
- Upgrade kualitas secara mandiri: Mengotomatisasi proses pengujian dan implementasi upgrade software tanpa downtime menggunakan digital twin yang menguji updates secara unik.
Cisco Hypershield, yang terintegrasi dalam Security Cloud, dijadwalkan untuk diluncurkan secara luas pada bulan Agustus 2024. Dengan akuisisi baru-baru ini dari Splunk, pelanggan akan mendapat visibilitas dan wawasan yang disebut Cisco “belum pernah terjadi sebelumnya” dari jejak digital mereka, yang akan meningkatkan perlindungan keamanan secara signifikan.
“AI bukan hanya kekuatan untuk melakukan kebaikan, namun juga tools yang digunakan untuk alasan yang jahat, sehingga memungkinkan peretas untuk merekayasa balik patch dan melakukan eksploitasi dalam waktu yang sangat singkat. Cisco ingin mengatasi masalah yang disebabkan AI dengan solusi AI karena Cisco Hypershield menargetkan untuk mendukung para defender dengan melindungi kerentanan baru dari eksploitasi dalam hitungan menit – bukan dalam hitungan hari, minggu atau bahkan bulan saat kita menunggu munculnya patch untuk menambal kerentanan yang ada,” komentar Frank Dickson, Group Vice President, Security & Trust, IDC.
Baca juga: Cisco dkk Bentuk Konsorsium Bantu Korban PHK Akibat Disrupsi AI
Baca juga: Gawat! Banyak Perusahaan Indonesia Tidak Siap Halau Ancaman Siber