Find Us On Social Media :

Red Hat OpenShift AI Tambah Fleksibilitas Adopsi AI di Lingkungan Hybrid

By Liana Threestayanti, Kamis, 16 Mei 2024 | 08:30 WIB

Red Hat menghadirkan fitur-fitur baru pada Red Hat OpenShift AI yang memungkinkan perusahaan mengakomodasi peningkatan beban kerja (workload) artificial intelligence (AI) secara fleksibel di berbagai lingkungan komputasi.

Accelerator profile baru memungkinkan para administrator mengonfigurasi berbagai hardware accelerator yang tersedia untuk pengembangan model AI dan workflow untuk model serving. Fitur ini memberikan self-service user access pada tipe akselerator yang cocok untuk workload tertentu.

Menekankan pentingnya AI bagi bisnis, Ashesh Badani Senior Vice President and Chief Product Officer, Red Hat mengatakan bahwa adopsi artificial intelligence di perusahaan kini sudah bukan lagi soal "jika", tapi "kapan" dan perusahaan membutuhkan platform AI yang lebih andal, konsisten, dan fleksibel yang dapat meningkatkan produktivitas, mendorong pendapatan, dan memperkuat posisi mereka di pasar melalui diferensiasi produk atau layanan. 

“Jawaban Red Hat atas tuntutan AI perusahaan dalam skala besar adalah Red Hat OpenShift AI, yang memungkinkan para pemimpin TI untuk menerapkan aplikasi cerdas di mana saja di seluruh cloud hybrid sambil mengembangkan dan menyempurnakan operasi dan model sesuai kebutuhan untuk mendukung realitas aplikasi dan layanan produksi,” ucap Ashesh Badani.

Baca juga: Dell Apex Cloud Platform for Red Hat OpenShift Tersedia di Indonesia

Baca juga: OpenAI dan Stack Overflow Tingkatkan Kemampuan Model AI Generatif