Tingkat kematangan adopsi artificial intelligence (AI) akan berdampak pada laju konversi dan nilai bisnis perusahaan, yang bahkan bisa meningkat 4 kali lipat, menurut hasil riset pasar terbaru dari CleverTap.
Menurut riset pasar yang berjudul “The AI Edge in Customer Engagement” tersebut, peningkatan konversi dan nilai bisnis dalam customer engagement diperoleh ketika brand dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan operasional, melakukan personalisasi secara real-time, dan melibatkan AI dalam proses pengambilan keputusan.
Konten dan Marketing Dominasi Pemanfaatan AI
Berkat pemanfaatan artificial intelligence (AI), sebanyak 82% brand mengalami peningkatan efisiensi operasional. Fakta tersebut diungkap CleverTap dalam laporan riset pasar terbaru yang berjudul “The AI Edge in Customer Engagement.”
Efisiensi tersebut diperoleh brand melalui penggunaan AI untuk penyederhanaan alur kerja (workflow) dan otomatisasi pembuatan konten. Khususnya dalam pembuatan konten, sebanyak 54% responden mengaku dapat menghasilkan konten dan meluncurkan kampanye dengan lebih cepat.
Use case AI lainnya dalam customer engagement yang ditemukan dalam riset pasar ini adalah personalisasi pengalaman dan konten secara real time yang telah dilakukan oleh 64% responden.
Selain itu, 39% brand menggunakan AI untuk mengotomatisasi pengambilan keputusan dan bisa membuat lebih banyak keputusan yang tepat dengan menganalisa data dalam jumlah besar, memprediksi outcome dan membuat strategi untuk langkah terbaik berikutnya.
Sebanyak 71,4% dari responden survei menunjukkan bahwa kemampuan AI paling banyak digunakan oleh tim konten. Fakta ini menggarisbawahi peran penting AI dalam menghasilkan konten.
Selanjutnya, 57,1% responden mencatat bahwa tim pemasaran juga banyak menggunakan kemampuan AI. Hal ini menunjukkan kekuatan aplikasi AI dalam meningkatkan dan memperluas strategi serta upaya pemasaran.
Dampak Kematangan Adopsi AI
Riset CleverTap juga mengelompokkan brand berdasarkan pemanfaatan AI dalam customer engagement, dampak, serta pemanfaatan AI engine CleverTap, yaitu Clever.AI:
- Pada Level 1, 89% brand melihat efisiensi operasional sebagai manfaat utama saat menggunakan kemampuan Clever.AI
- Pada Level 2, 90% brand melihat skalabilitas personalisasi dan eksperimen sebagai keuntungan paling tinggi dari kemampuan Clever.AI
- Pada Level 3, sekitar 67% brand memilih pembuatan keputusan yang diotomatisasi dengan AI sebagai manfaat utama dari mengintegrasikan Clever.AI
Menurut studi CleverTap bersama Forrester, “Total Economy Impact”m integrasi AI ke dalam strategi bisnis akan meningkatkan tingkat konversi secara signifikan. Peningkatan ini memiliki dampak besar pada nilai keseluruhan bisnis. Menurut studi tersebut, ketika pemanfaatan AI ditingkatkan, dampaknya semakin terlihat jelas di berbagai tingkat adopsi AI. Dengan kata lain, semakin baik penerapan AI dalam bisnis, semakin besar dampak positif yang dirasakan pada konversi dan nilai bisnis.
Dan riset pasar mengenai customer engagement ini menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kematangan adopsi AI, semakin tinggi pula peningkatan konversi dan pertumbuhan nilai bisnis, bahkan mencapai 4 kali lipat.
AI untuk Capai Keunggulan Kompetitif
Joe Harahap, Country Manager, Indonesia, menyatakan bahwa AI adalah katalis yang mengubah setiap aspek brand masa kini, mulai dari mengoptimalkan operasional dan memperkaya keterlibatan/engagement pelanggan hingga merevolusi pengambilan keputusan. Oleh karena itu, ia menyarankan, ketika di awal adopsi AI, brand harus menjadikan kematangan adopsi AI sebagai target guna mencapai peningkatan yang signifikan pada laju konversi dan nilai bisnis.
“Bagaimanapun, AI dalam customer engagement atau tech stack bukan lagi sekedar tambahan, namun kebutuhan untuk mencapai keunggulan kompetitif sekaligus memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus berkembang,” pungkas Joe Harahap.
Riset yang dilakukan oleh CleverTap ini menyoroti insight dari analisa terhadap 42 brand dunia, yang menjalankan kampanye untuk jutaan pelanggan di lebih dari 50 negara. Peserta riset ini meliputi para profesional, mulai dari spesialis teknis dalam AI, ahli strategi marketing, termasuk VP, CMO, pemimpin dalam data science, Manajer Produk, dan Marketer. Riset ini ditujukan sebagai panduan bagi brand yang ingin menerapkan teknologi artificial intelligence.
Baca juga: CleverTap: Chatbot AI, Senjata Baru dalam Teknologi Marketing
Baca juga: Investor Lirik Pasar Indonesia Usai Fokus Manfaatkan Teknologi AI