Penulis: Joe Maulana Harahap, Country Manager, CleverTap Indonesia
[Redaksi]Chatbot AI, seperti ChatGPT tumbuh pesat dengan 180,5 juta pengguna dan membantu banyak profesional. Namun para marketer belum memanfaatkannya secara optimal.
Sangatlah tepat membandingkan antara ChatGPT dan iPhone. Kesamaannya terlihat jelas, dari antrean panjang pembelian yang memecahkan rekor dan trafik website.
Baru saja diluncurkan, besar kemungkinan GPT-4 akan mengikuti jejak pendahulunya, menjadi aplikasi konsumen dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.
Diluncurkan pada November 2022, hanya dalam 5 hari, ChatGPT sudah memiliki 1 juta pengguna. Hingga Februari 2024, ChatGPT sudah memiliki 180,5 juta pengguna dan 1,63 miliar kunjungan. Indonesia adalah pengguna ChatGPT nomor 4 di dunia, atau 4,46 persen dari total pengguna.
Mereka yang memanfaatkan GPT, antara lain para pekerja profesional di berbagai industri. Programmer yang mengoptimalkan kode, pengacara yang membuat dokumen legal pada menit-menit terakhir, atau penulis yang berusaha untuk mengatasi hambatan dalam menulis. Semua orang sepertinya mendapatkan manfaat dari large language models (LLMs) OpenAI.
Menariknya, ada satu kelompok profesional yang tidak tampak memanfaatkan ChatGPT, meskipun ini potensinya luar biasa menguntungkan untuk bidang mereka, yaitu para marketer.
Sebagai sebuah pilihan, potensi ChatGPT mungkin tidak terlalu terlihat jelas bagi mereka yang ingin berkembang di bidang ini. Namun, jika diteliti lebih dalam, sebenarnya ada banyak peluang dan beberapa di antara peluang itu benar-benar bagus dan akan membuat kita menata ulang MarTech (teknologi marketing) saat ini.
Intervensi secara manual di berbagai proses bisnis menyebabkan inefisiensi dan mengalihkan sumber daya dengan keterampilan tinggi dari tugas-tugas yang memiliki prioritas lebih besar. Menurut Ascend2, hanya setengah dari marketer yang melaporkan bahwa mereka benar-benar menggunakan semua tool yang mereka butuhkan. Hal ini menunjukkan adanya masalah pada status quo yang bisa diatasi dengan menggunakan LLM berkemampuan AI.
Tekanan Personalisasi
ChatGPT mendorong batas-batas pesan yang dipersonalisasi hingga melampaui apa pun yang pernah ada. Kemampuan multimodal pada GPT-4 memungkinkan marketer memanfaatkannya tidak hanya untuk pesan yang dipersonalisasi, tapi juga menganalisa multimedia, membangun website yang fungsional dari gambar-gambar (yang menjadi) referensi, atau menemukan kesamaan di antara kampanye yang berbeda.
Dibandingkan dengan GPT-3, versi 4 secara signifikan mengurangi waktu antara menerima perintah dan memberikan hasil. Namun demikian, kemampuannya untuk memahami subteks dan nada percakapan tertentu yang rumit, masih harus dievaluasi. Namun demikian, pengalaman sebelumnya akan menentukan bahwa terlepas dari masalah yang terkadang timbul, ia akan mampu menjunjung interaksi ini dengan cara yang mirip dengan cara yang dilakukan oleh manusia.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR