Find Us On Social Media :

Dua Brand Batik Ini Manfaatkan E-commerce untuk Kembangkan Bisnis

By Rafki Fachrizal, Kamis, 3 Oktober 2024 | 18:45 WIB

Ilustrasi Batik.

"Platform e-commerce sangat berperan penting dalam mempermudah sebanyak-banyaknya masyarakat mengakses dan mengenakan produk batik," tambah Yunita.

Di Tokopedia, Nona Rara menggunakan fitur beriklan TopAds untuk meningkatkan penjualan. Sedangkan untuk meningkatkan penjualan di ShopTokopedia, Nona Rara rajin melakukan live streaming di TikTok.

Berkat pemanfaatan berbagai fitur di Tokopedia dan ShopTokopedia, omzet Nona Rara tahun ini meningkat signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.

Nona Rara juga rutin ikut beragam kampanye Tokopedia dan ShopTokopedia seperti Beli Lokal, Tokopedia Fashion, Melokal Dengan Batik, dan Promo Guncang di setiap tanggal kembar.

Berkat berpartisipasi dalam kampanye-kampanye tersebut, pelanggan baru Nona Rara meningkat hingga 3 kali lipat dibandingkan saat tidak mengikuti kampanye.

Ilustrasi Batik.

2. OE (Oemah Etnik)

Jenama lokal penyedia produk fesyen berbahan dasar wastra Indonesia seperti batik dan tenun, Oemah Etnik atau OE, didirikan oleh Rizki Triana pada tahun 2013 yang saat itu masih mahasiswi semester 5.

Setelah mengunjungi kampung batik di Yogyakarta dan Solo saat batik trip di bangku kuliah, Rizki terinspirasi mempromosikan batik ke generasi yang lebih muda dengan membangun OE.

Menurut Rizki, generasi muda perlu mengambil andil dalam melestarikan wastra nusantara termasuk batik.

Rizki juga mengungkapkan, "Salah satu tantangan dalam berbisnis fesyen wastra nusantara seperti batik adalah menciptakan produk yang bisa dipakai sehari-hari khususnya oleh anak muda. Untuk menjawab ini, OE membuat produk dengan desain motif dan cutting kekinian lewat sederet kolaborasi, salah satunya dengan desainer lokal Wilsen Willim untuk meluncurkan edisi khusus bertajuk 'Siklus' dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional 2024."

Setelah berhasil melewati berbagai tantangan, OE kini berhasil memberdayakan sekitar 50 karyawan dan menggandeng 8 rumah produksi di Pekalongan, Cirebon, dan Jepara. Selain menggandeng perajin dan desainer lokal, material yang digunakan OE 100 persen berasal dari Indonesia.